Dari Ajang IMLF: Paparan Victor Pogadaev, David Reeve, Hingga Tantangan Denny JA
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 03 Maret 2023 22:46 WIB
Menurut saya, meski mungkin kurang disadari oleh para peserta IMLF, lukisan-lukisan AI yang dihadirkan oleh Denny JA adalah sebentuk tantangan masa depan bagi para penulis, seniman dan pegiat literasi Minangkabau khususnya, dan Indonesia umumnya.
Baca Juga: Bacaan Lengkap Niat Puasa Ramadhan 2023 Beserta Artinya, Tolong Dihafal
Lukisan Denny itu diharapkan bisa membuka wawasan para peserta dan delegasi IMLF tentang potensi sekaligus tantangan AI terhadap dunia kepenulisan.
Esensi dari karya Denny yang dibuat dengan aplikasi AI adalah bahwa teknologi kecerdasan buatan ini sudah merasuk jauh ke dalam proses kreasi.
Wujud kreasi itu nanti bukan cuma lukisan, tetapi juga puisi, esai, artikel, lagu, dan sebagainya. Lalu bagaimana penulis harus menempatkan diri di tengah perkembangan AI yang dahsyat ini? Ketika puisi atau lagu bisa diciptakan begitu mudah dengan AI, di mana peran penulis dan kreator?
Denny JA telah membuka tantangan masa depan bagi para pegiat literasi Minangkabau. Paparan Pogadaev tentang karya sastra Minangkabau dan Indonesia masa lalu, bagus untuk dicatat. Ulasan Reeve tentang berbagai karya novel dan film masa kini juga bagus untuk dibahas.
Baca Juga: Bagaimana Niat Puasa Ramadhan 2023, Ini Bacaannya dalam Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahannya
Namun, yang paling krusial adalah mempertanyakan masa depan. Bagaimana masa depan dunia kepenulisan dan literasi Minangkabau serta Indonesia, dengan hadirnya teknologi AI di jantung kreasi? Tantangan Denny JA ini harus dijawab.
Depok, 3 Maret 2023
Oleh: Satrio Arismunandar, penulis, jurnalis dan Sekjen SATUPENA.***