DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Dari Ajang IMLF: Paparan Victor Pogadaev, David Reeve, Hingga Tantangan Denny JA

image
Dr Satrio Arismunandar di area IMLF Sumbar

Tujuannya, demi menumbuhkan kecerdasan dan kesejahteraan generasi masa mendatang, dalam kehidupan global yang semakin kompetitif dan menantang.

Baca Juga: Semakin Panas! Kontak Senjata dengan KKB Papua, Satu Personel TNI dan Warga Sipil Gugur

Menurut panitia IMLF, produksi sastra, seni, dan representasi kecendekiaan budaya lainnya adalah kompleks produk literasi yang unik dan eksotik. Namun, produk literasi budaya itu di Minangkabau juga terkesan terus merosot.

Hal ini ditandai dengan makin berkurangnya pelaku bersama karya-karyanya. Penyebabnya, menurut panitia, adalah lemahnya dukungan, perhatian, kecintaan, kesadaran identitas, dan finansial bagi pelakunya untuk berproduksi.

Maka, diperlukan gerakan kreatif, inovatif, dan produktif, sekaligus peningkatan apresiasi demi pemajuan finansial literasi sastra, seni, dan representasi budaya lainnya itu.

Untuk menjawab berbagai isu krusial itulah, dalam ajang IMLF ini digelar beberapa seminar dan diskusi panel. Pembicaranya adalah para pakar serta praktisi pendidikan dan budaya dari dalam dan luar negeri.

Baca Juga: PROFIL LENGKAP Agnes Gracia Haryanto yang Hengkang dari SMA Tarakanita 1 Jakarta, Tanggal Lahir, Zodiak, Agama

Pada 24 Februari pagi, dilangsungkan seminar “Membangun Sinergi Dalam Upaya Meningkatkan Kompetensi Sosio-Kultural di Era Globalisasi.”

Pada tanggal yang sama, siang sampai sore, digelar tiga diskusi panel paralel di tiga ruangan yang bersebelahan. Topik 1: “Bahasa, Sastra dan Musik di Era Digitalisasi.” Topik 2: “Literasi Budaya Minangkabau Dalam Perspektif Sejarah, Kini dan Masa Datang.” Topik 3: “Membangun SDM Unggul Melalui Budaya Literasi.”

Esok harinya, 25 Februari pagi, diadakan Jumpa Penulis Internasional, serta peluncuran dan diskusi buku “Minangkabau Dalam Batin Penyair” (antologi puisi Satupena Sumbar).

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Berita Terkait