Kuratorial Lukisan Denny JA, Resma Ramesh dkk di Pameran Seni Rupa International Minangkabau Literacy Festiva
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 27 Februari 2023 09:06 WIB
Corak ekspresionis terlihat dari tiga buah karya Nazhatulshima Nolan, pelukis sekaligus penulis berkebangsaan Malaysia pada pameran lintas masa.
Lukisan-llukisannya dibangun melalui perpaduan antara luapan emosi dan bahas visual yang cenderung ekspresif.
Karya-karya Nazatukshima Nolan mengingatkan kita kepada esensi awal berkembangnya ekspresionisme pada abad ke-19 yang diilhami oleh aliran simbolisme.
Obyek- objek yang dihadirkan diatas kanvas penuh dengan simbol tentang kehidupan dan alam dengan bahasa–bahasa kontradiktif, sebagaimana halnya kelahiran ekspresionime yang memandang alam yang telah berubah dan tidak lagi indah seperti pandangan kaum realis.
Seniman memiliki ingatan dan cara pandang tersendiri dari apa yang pernah dilihatnya di alam, lalu diekspresikan pada karyanya.
Seniman ekspresionis mengabaikan berbagai teknik penciptaan formal untuk mendapatkan ekspresi yang lebih murni dan tanpa tekanan dari kepentingan ekstrinsik seni.
Singkatnya dapat dikatakan bahwa Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang menonjolkan ungkapan dari dalam jiwa.
Ekspresionisme muncul sebagai bagian dari reaksi terhadap Impresionisme dan seni akademis klasik yang sudah mencapai puncak artistik yang mapan yang dianggap terlalu kaku karena hanya meniru alam.
Ekspresionisme sangat diilhami oleh aliran Simbolisme pada seni abad ke-19. Vincent van Gogh, Edvard Munch, dan James Ensor adalah seniman-seniman yang sangat berpengaruh pada munculnya aliran ekspresionisme.
Gerakan aliran ekspresionisme berlangsung dari sekitar 1905 hingga 1920 dan menyebar ke seluruh Eropa bahkan dunia.