Generasi Z yang Dituding Bermental Tempe, Apakah Tudingan Ini Benar
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 04 Agustus 2023 13:20 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Dimarahin sedikit saja, sudah merasa paling tersakiti. Langsung healing ke Bali. Eh tak balik-balik. Ya begitulah Generasi Z.
Tidak heran jika akhirnya sering dicap sebagai generasi yang mentalnya paling rapuh. Tapi apa iya Generasi Z yang paling rapuh? Atau malah Generasi Z justru generasi yang paling peduli pada kesehatan mental?
Dalam Generation Theory oleh Graeme Congdrington dan Sue Grant-Marshall, Penguin (2004), Generasi Z ini orang-orang yang lahir di kisaran tahun 1996-2009. Ya, gampangnya Gen Z ini mereka yang pasti paham dengan media sosial karena memang tumbuh dengan kehadiran media sosial.
Jujur, saya sebagai generasi Z, mengaku kok kalau hidup saya tak cuma bersama adik, kakak, teman, tapi juga hidup bersama media sosial. Dan yang namanya media sosial, ya tahu sendiri lah. Kita jadi gampang melihat kehidupan orang lain yang mostly kelihatannya sempurna. Bersih tanpa noda.
Belum lagi Gen Z ini lebih senang bercerita melalui media sosial. Tapi itu yang juga membuatnya lebih mudah mendapatkan cyberbullying. Dan akhirnya ini yang membuat Gen Z lebih mudah terganggu kesehatan mentalnya.
Eits, tapi bukan berarti media sosial ini cuma memberikan dampak buruk buat kesehatan mental ya. Nampaknya dari media sosial ini lah Gen Z jadi lebih aware dengan kesehatan mentalnya.
Tidak dipungkiri lagi, media sosial membuat kita lebih mudah mengakses informasi termasuk tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.
Di media sosial, banyak orang yang akhirnya speak up tentang kesehatan mental dan inilah yang membuat Gen Z lebih aware dengan kesehatan mentalnya. Tapi yang jadi pertanyaannya adalah salahkah memprioritaskan kesehatan mental?