KISAH HIKMAH: Rumah Berbau Melati
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 27 Januari 2023 21:30 WIB
"Kurang ajar! Beraninya kamu merendahkan Allah. Mana mungkin Allah lapar dan kehausan!" Pak Haji kembali menaikkan suara. Telunjuknya mengacung ke atas, tasbihnya terlihat melilit di pergelangan tangan.
"Dalam setiap jiwa yang kelaparan dan kehausan, Allah begitu dekat. Apa kalian tak pernah mengasah hati nurani?" Wanita itu kembali cekikikan.
Baca Juga: Piala Asia U20 2023: Shin Tae yong Panggil 30 Pemain untuk Pemusatan Latihan
Perkataan terakhir wanita itu membuat hati Pak Haji melunak secara kaffah. Dahulu, di pondok pesantren, ia kerap mendengar hadits qudsi tersebut. Mengapa kini ia malah melupakannya?
Tertunduk Pak Haji dalam-dalam. Betapa menyesalnya ia kini.
Bau melati semakin tidak wajar. Makin membuat pusing dan mual. Beberapa yang tidak kuat menghirup aroma kental itu akhirnya lemas dan pingsan. Pak Haji pingsan paling akhir.
"Pak, bangun! Sudah Maghrib. Ayo ke masjid." Bu Haji membangunkan suaminya yang tertidur selepas Ashar.
Buru-buru Pak Haji ke masjid dan mengecek kotak amal. Masih pada tempatnya. Pucat muka pria sepuh itu karena mimpi yang terus berkelebat di benaknya
Usai maghrib, Pak Haji dan beberapa jamaah membongkar kotak amal. Dari hasil yang didapat, sebagian dialokasikan untuk pembangunan, sebagian untuk kesejahteraan umat.