Kisah Soekarno Mengunjungi Kuba, Bikin Presiden AS Eisenhower Tidak Suka
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Minggu, 11 Desember 2022 08:30 WIB
Kami menang karena bersatu. Andai seluruh negara-negara baru bersatu, maka penindasan modal itu menjadi medan pertarungan yang seimbang.
Untuk itulah aku inginkan Indonesia menjadi lokomotif atas persatuan dari negara-negara baru, negara-negara yang baru saja melepaskan diri dari belenggu penjajahnya.
Setelah persatuan, Che.....maka modal itu dialihkan pada kesejahteraan umum, pada bangunan-bangunan yang berguna untuk rakyat, bangun sekolah-sekolah.
Dengan kekayaan yang ada kami bisa membangun jutaan unit sekolah untuk anak-anak kami.
Itulah awal dari revolusi kami," kata Soekarno dengan nada bangga. Ia melihat di depannya adalah anak muda yang berhasil mengalahkan sejarah kapitalisme, dan ia bangga.
“Tuan Sukarno, sudikah tuan datang memenuhi undangan pemimpin kami, Fidel Castro?” kata Che dengan tersenyum.
Soekarno menjawab sembari memamerkan gingsulnya yang terkenal itu bila tertawa ‘Saya bersedia anak muda”.
Lalu di tahun 1960 datanglah Soekarno ke Kuba. Ia dibawa ke Istana dan ditempat khusus. Fidel minta diajari konsep-konsep revolusi.