DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Mengapa PKS Masih Belum Deklarasi dan Belum Pasti Dukung Anies

image
Anies Baswedan menerima pimpinan Partai Demokrat, PKS dan NasDem di rumahnya.

ORBITINDONESIA - Kemarin saya bertemu dengan elite partai. “Gimana sih sebenarnya peran PKS dalam koalisi. Serius mau usung Anies sebagai capres?” tanya saya.

“PKS itu keputusan resmi sampai sekarang belum ada. Karena keputusan ada pada Dewan Syuro PKS, bukan dari DPP. Anda kan tahu, PKS sekarang tidak semua berasal dari gerakan tarbiyah. Sekarang dewan Syuro ada juga tokoh NU. Mereka ini sangat hemat bicara,“ katanya.

“Jadi PKS belum pasti dukung Anies dan belum pasti koalisi dengan PD dan Nasdem?"

Baca Juga: 1899 Segera Tayang di Netflix

“Ya, belum pasti,” katanya tegas.

“Apa yang mereka bicarakan saat kumpul kumpul yang bikin heboh jagat sosial media?

“Ya Anda tahun lah Pak Paloh. Walau dia punya partai sendiri, tetapi jiwanya tetap saja oportunis ya seperti Golkar. Enggak jelas orientasinya kecuali business.

Sementara PD, itu sulit menebak langkah SBY. Dia itu misteri soal politik. Keberadaan AHY juga engga jelas arah SBY. PKS jelas punya luka dengan Anies soal Wagub DKI yang lepas. Mereka merasa dibohongin. Wacana dan retorika politik, enggak usah ditanggapi serius menjelang 2024."

Baca Juga: Waspada, Puncak Kasus Covid 19 Omicron XBB Diprediksi pada Januari 2023

“ Kenapa ?

“ Keadaan menjelang Pemilu 2024, beda dengan tahun 2019. INi sama dengan tahun 2014. Semua capres kan bukan petahana. Apapun bisa berubah. Sangat cair dan dinamis sekali.

Apalagi sponsor dana sampai sekarang takut secara vulgar memberikan dukungan. Banyak kasus yang coba mendukung, mudah sekali dikriminalisasi. Tuh lihat Surya Darmadi.

Para kader yang coba ngeyel dengan elite politk akan berujung kepada pemecatan dan atau dikriminnalisasi. Tuh lihat bang Zulfan, langsung dipecat oleh Nasdem.

Baca Juga: Laga Timnas Indonesia U20 Lawan Timnas Turkiye Disorot Media Lokal

Ganjar, udah dapat tegoran keras dari PDIP. Engga juga didengar Ganjar, bisa runyam. Bahkan ketua umum PPP, diturunkan oleh karena wacanakan Sandi sebagai Capres."

“Gimana dengan PDIP dan Jokowi?”

“Sepertinya antara PDIP dan Jokowi main cantik. Jokowi dorong terbentuknya KIB. Itu sama saja block partai yang mau sumbang suara Presidential threshold. Sehingga PDIP bisa mudah jadi king maker. “

“Block gimana?"

Baca Juga: Berikut Ini Cara Langganan Netflix di Android

“Ya anda tahulah. Mana ada elit partai yang bersih. PDIP kan pegang BIN, kejaksaan. Semua data kesalahan elite kan mereka punya.

Tinggal call kejaksaaan, masuk tuh barang. Takutlah orang. Mau lawan gimana?

Saya mengggut manggut. “Jadi gimana nasib Anies?" tanya saya.

“Entah lah gelap. Tuh lihat SP juga udah ogah ogahan bahas. Sejak kejaksaan umumkan kasus korupsi BTS. PKS juga ogah bahas. Khawatir udah dukung resmi Anies, malah Anies kena cokot KPK. Kan bisa rusak reputasi PKS.

Baca Juga: Piala Asia U20 2023, Masuk Grup Neraka, Vietnam Siap Beri Kejutan

JK juga udah menjauh dari politk sejak kejaksaan buka kasus BTS PLN yang terkait keluarganya.

Hanya PD aja yang masih rame. Itu wajar saja, PD ingin dapatkan elektoral dari popularitas Anies, Ya dengan adanya wacana Anies sebagai capres, PD start duluan kampanye.

Tapi kembali saya katakan. Politik itu dinamis ..Jadi tunggu aja. Masih lama kan hampir dua tahun lagi.“

(FB Diskusi dengan Babo)***

Berita Terkait