Catatan Denny JA: Mengawal Pesan Presiden, Membenahi BUMN, Tak Memburu Tantiiem, dan Filosofi Power of Giving
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 06 Agustus 2025 08:17 WIB

Namun sedikit yang tahu: di balik itu, tersembunyi filosofi hidup yang saya pegang erat: The Power of Giving.
Saya kerap berpesan kepada anak-anak dan keluarga: “Hidup bukan tentang apa yang kita kumpulkan, tetapi tentang apa yang kita kembalikan.”
Berkah yang Tuhan titipkan untuk saya, yang berangkat dari aktivis mahasiswa, yang acap mengalami kesulitan ekonomi, hingga diberkahi 22 usaha dari properti, hotel budget, restoran, sport center, Aplikasi AI, konsultan politik, sampai tambang, itu saya anggap sebuah keajaiban.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Siapa Menguasai Energi, Menguasai Peradaban, Politik Energi Abad 21
Sebagian telah saya sisihkan untuk menjadi amal jariah, yang terus mengalir bahkan ketika saya telah tiada.
Filosofi Power of Giving tak lahir dari teori, tapi dari pengalaman spiritual. Ia tumbuh dari tafakur di malam-malam sunyi, ketika kita menyadari: semua yang kita miliki, pada akhirnya harus kita lepaskan.
-000-
Baca Juga: Catatan Denny JA: Indonesia dan Jalan Emas Abad 21
Sejak diangkat sebagai Komisaris Utama Pertamina Hulu Energi, Juli 2025 lalu, saya memilih untuk bekerja bukan hanya melalui rapat, tetapi juga lewat pemikiran, tulisan, dan semangat perubahan.
Telah saya tulis lebih dari 20 esai soal energi—dari strategi peningkatan lifting minyak, ketahanan energi nasional, hingga geopolitik OPEC. Kini ia tengah disusun menjadi buku berjudul: Make Pertamina Great Again: Minyak, Politik dan Bisnis di Era AI.
Saya juga telah menyampaikan beberapa pidato pengarahan, bukan demi formalitas, tetapi untuk menanamkan mindset baru: bahwa Indonesia hanya bisa bangkit jika ia juga mandiri di dunia energi.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Minyak, Bisnis, dan Politik di Era Artificial Intelligence
Tapi bagaimana dengan tulisan saya sebelumnya: “Yang Benar dan Yang Keliru dalam Keputusan Kontroversial Danantara?"