DECEMBER 9, 2022
Kolom

“Gajah Indonesia Raya,” Strategi PSI Menghadapi Pemilu 2029

image
Presiden Prabowo di Kongres PSI, Juli 2025 (Foto: Youtube Kompas)

Oleh Satrio Arismunandar*

ORBITINDONESIA.COM - PSI (Partai Solidaritas Indonesia) baru saja menyelesaikan Kongres di Solo pada 19-20 Juli 2025. Kongres PSI ini terasa istimewa karena pada acara penutupan dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto, yang memberi sambutan panjang lebar.

Kaesang Pangarep kembali terpilih sebagai Ketua Umum PSI periode 2025–2030 melalui e-voting yang diadakan antara 12–18 Juli 2025. Ia memperoleh 65,28 % suara dari total sekitar 157.579 pemilih berhak, mengungguli dua calon lainnya: Ronald A. Sinaga (22,23 %) dan Agus Mulyono Herlambang (12,49 %).

Baca Juga: Kaesang Putra Presiden Jokowi Tidak Ikut Pilkada 2024, Raja Juli Antoni PSI: Taat Konstitusi

Selain itu, PSI belum lama ini juga memperkenalkan logo baru berbentuk gajah, menggantikan simbol lama yakni bunga mawar. Mengapa gajah?

Gajah dipilih sebagai simbol karena dianggap mewakili nilai-nilai yang diusung PSI: kekuatan, kebijaksanaan, keteguhan, solidaritas, serta kecerdasan. Gajah dikenal sebagai makhluk yang cerdas dan memiliki daya ingat kuat — kualitas yang ingin dijiwai oleh kader PSI.

Ini merupakan rebranding untuk penyegaran identitas. Logo gajah dianggap lebih modern dan kuat sebagai branding visual PSI yang sedang bertransisi menjadi partai politik yang lebih dekat dengan rakyat dan masa depan. Langkah ini juga dilihat sebagai bagian dari strategi partai untuk memperluas daya tarik pemilih.

Baca Juga: Pilkada Kota Solo 2024: Gusti Bhre Mundur dari Pencalonan, Kaesang Putra Jokowi Tidak Maju

Logo baru juga memuat slogan “Partai Super Tbk”, bukan dalam konteks badan hukum, tetapi sebagai pernyataan filosofi partai yang bersifat: Terbuka, bukan terkungkung oleh elit tunggal; dimiliki oleh seluruh anggota; dan menerapkan mekanisme pemilihan ketua umum berbasis e-vote dan prinsip ‘one member, one vote’ sebagai simbol demokrasi partisipatif.

Dalam kaitan perkembangan terakhir tersebut, tulisan ini mencoba memberi penjelasan singkat mengenai strategi PSI menghadapi Pemilu 2029, berdasarkan berbagai sumber terkini.

Pertama, Penguatan Struktur Partai dan Konsolidasi Internal. PSI gencar memperkuat struktur organisasi dari tingkatan pusat hingga akar rumput, termasuk DPD dan DPC. Misalnya, di Gresik dan Jakarta, struktur kepengurusan diperkuat untuk memastikan mobilisasi kader efektif dan partisipasi vokal di setiap tingkatan regional.

Baca Juga: Aktivitis 98 Lapor ke Polda Metro Jaya Tentang Hilangnya Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep

Kedua, Kaderisasi dan Seleksi Kandidat. PSI menekankan pentingnya kader yang militan dan berintegritas, yang siap berkorban untuk partai, bukan semata mencari popularitas pribadi. PSI mulai menyeleksi kader potensial untuk dipersiapkan sebagai calon legislatif di Pileg 2029.

Ketiga, Target DPR RI dan DaerahSecara nasional, PSI menargetkan lolos ke DPR RI dan masuk 5 besar partai peraih suara pada Pemilu 2029. Di berbagai daerah seperti Solo dan Gresik, PSI menargetkan memiliki kursi legislatif lokal dan bahkan mengusung calon wali kota tanpa perlu koalisi. Di Solo, targetnya mencapai 10 kursi DPRD pada Pilkada mendatang.

Keempat, Reformasi dan Strategi Caleg. Kaesang Pangarep mengusulkan sistem proporsional tertutup pada Pileg 2029, sehingga pemilih memilih partai, bukan caleg secara langsung. Tujuannya mengurangi praktik politik uang. Meski menuai kritik soal demokrasi, strategi ini mencerminkan pendirian kuat PSI soal integritas proses politik.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tanggapi Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang: Semua Warga Negara Sama di Mata Hukum

Kelima, Koalisi dan Dukungan Tokoh Nasional. PSI menyatakan kembali mendukung Prabowo Subianto maju sebagai capres 2029, memperpanjang koalisi politik yang sudah dibangun sejak pemilu sebelumnya. Dukungan ini dipandang bisa memperkuat aliansi politik nasional PSI.

Namun, keterlibatan mantan Presiden Joko Widodo secara langsung di PSI juga dipandang oleh sebagian pihak sangat penting. Ada potensi masuk lima besar jika konsolidasi massa pendukung Jokowi dapat terintegrasi penuh.

Keenam, Evaluasi Pengalaman Pemilu Sebelumnya. Jokowi memberi pesan bahwa PSI harus belajar dari pengalaman Pemilu 2019 dan 2024, sehingga tidak mengulang kesalahan. PSI didorong untuk memperbaiki manajemen, perencanaan kader, dan strategi jelang Pileg dan Pilpres 2029.

Baca Juga: Hasto Kristiyanto dan Eks Pacar Kaesang Felicia Tissue Bertukar Informasi Berharga

Ketujuh, Branding Politik Bersih dan Inklusif. PSI menempatkan diri sebagai partai progresif yang berorientasi pada nilai-nilai integritas, transparansi, pluralisme, inklusif, dan representasi kaum muda. PSI menegaskan bahwa partai hadir untuk membawa wajah politik baru yang bersih dan berpihak pada rakyat.

PSI membangun strategi menyeluruh sejak internal partai hingga pendekatan sistem politik dan aliansi nasional. Meskipun pernah gagal masuk DPR RI, PSI kini optimistis dapat meraih target parlemen dan daerah. Fokus mereka tetap pada integritas, kaderisasi, serta menghadirkan pilihan politik baru bagi kaum muda dan pemilih progresif.

Analisis Potensi Koalisi

Baca Juga: Kaesang Pangarep Minta Kepala Daerah Kader PSI Belajar dari Wali Kota Madiun Maidi

Berikut uraian mengenai potensi koalisi PSI dalam menghadapi Pemilu 2029, berdasarkan perkembangan dan strategi politik terbaru.

PSI secara resmi menyatakan akan kembali mendukung Prabowo Subianto sebagai capres pada Pemilu 2029 serta melanjutkan koalisi yang telah terbentuk sebelumnya. Ini termasuk ide koalisi permanen yang digagas Prabowo untuk menjamin stabilitas kebijakan pemerintahan ke depan

Sekjen PSI Raja Juli Antoni menyebut bahwa koalisi ini akan berlanjut “selama-lamanya”, menyiratkan niat PSI untuk menjadi bagian dari pemerintahan jika Prabowo terpilih kembali.

Baca Juga: Steering Committee, Beny Papa: Antusiasme Kader PSI Dalam Pemungutan Suara Calon Ketua Umum Tinggi

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep pernah bertemu dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan. Dalam pertemuan tersebut, terdapat harapan agar PSI dan PAN bisa berkoalisi pada 2029 dan meraih suara lebih dari 20%. Meskipun sifatnya masih pembicaraan awal, hal ini menunjukkan PSI membuka peluang membentuk koalisi yang lebih luas di luar relasi dengan Gerindra.

Jokowi menyatakan dukungannya terhadap PSI, dengan pernyataan bahwa partai ini didukung secara penuh dalam persiapan menghadapi Pemilu 2029. Dukungan Jokowi dianggap sebagai aset politik yang potensial meningkatkan elektabilitas PSI. Namun, respons publik terhadap keterlibatan Jokowi tetap perlu diperhatikan karena bisa memiliki dampak positif maupun negatif.

Jokowi memberi masukan agar PSI segera menyelesaikan penataan struktur partai di seluruh wilayah (provinsi hingga desa) paling lambat akhir 2027. Ini bagian dari strategi memperkuat mesin politik di akar rumput untuk Pemilu 2029.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Kembali Terpilih sebagai Ketua Umum PSI 2025-2030 Lewat Voting

DPW PSI Jawa Barat, misalnya, optimistis bahwa melalui konsolidasi dan kepemimpinan lokal yang kuat, seperti Wakil Bupati Purwakarta Abang Ijo Hapidin, PSI bisa lebih solid dan mendapatkan kepercayaan publik di 2029

Rangkuman

PSI membangun strategi koalisi yang terstruktur dan pragmatis, dengan mengedepankan dukungan terhadap Prabowo dan membuka peluang kerja sama dengan partai lain.

Baca Juga: Prabowo Subianto Berkelakar Petinggi PSI Grace Natalie Hampir Jadi Kader Gerindra

Karena strategi yang mengedepankan dukungan penuh terhadap Prabowo, yang notabene adalah pendiri, Ketua Dewan Pembina, dan Ketua Umum Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya), maka strategi PSI ini saya sebut saja “Strategi Gajah Indonesia Raya.”

Selain dukungan Prabowo, dukungan publik dari mantan Presiden Jokowi menjadi sumber strategis yang dianggap dapat memperkuat posisi PSI, asalkan dikombinasikan dengan penguatan basis di akar rumput.

Konsolidasi internal dan kerjasama politik lintas partai menjadi pondasi penting bagi PSI untuk menembus ambang batas parlemen dan mendapatkan kursi legislatif maupun ekskutif di Pemilu 2029.

Baca Juga: Presiden Prabowo: "Intel PSI Bagus Sekali, Tahu Saya Paling Sayang Gajah"

*Satrio Arismunandar, jurnalis senior, Sekjen SATUPENA, peminat masalah hubungan internasional. ***

Halaman:

Berita Terkait