China Permalukan Trump: AS Sudah Lama Tak Bayar Tunggakan, Kemudian Keluar dari UNESCO
- Penulis : M. Ulil Albab
- Kamis, 24 Juli 2025 03:45 WIB

"Hari ini, AS memberi tahu Direktur Jenderal Audrey Azoulay tentang keputusan AS untuk mundur dari UNESCO. Keterlibatan berkelanjutan di UNESCO tidak sejalan dengan kepentingan nasional AS," ujar Bruce.
Bruce menjelaskan bahwa agenda "globalis dan ideologis" UNESCO dalam pembangunan internasional bertentangan dengan kebijakan luar negeri "America First."
Ia juga menekankan bahwa keputusan untuk mengakui Negara Palestina, yang disebutnya "sangat bermasalah", bertentangan dengan kebijakan AS dan turut memperkuat retorika anti-Israel di dalam organisasi tersebut.
Baca Juga: Indonesia Jadi yang Pertama di ASEAN Selesaikan Penilaian Kesiapan AI yang Dikembangkan UNESCO
AS sesungguhnya adalah salah satu pendiri UNESCO pada 1945, tapi pernah keluar pada 1984 karena khawatir terhadap salah urus keuangan dan bias yang bertentangan dengan kepentingan AS saat itu.
AS kemudian bergabung lagi pada 2003 saat Presiden George W Bush. Ia mengatakan UNESCO telah melakukan reformasi yang penting.
Washington kembali menarik diri dari UNESCO saat pemerintahan Trump periode pertama yaitu akhir 2018 karena menuduh UNESCO bersikap anti-Israel.
AS kemudian kembali bergabung dengan UNESCO pada pertengahan 2023, di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden.
Terakhir kali, AS menyumbang sekitar delapan persen dari anggaran UNESCO.
Sebelumnya Trump juga telah mengumumkan keluarnya AS dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan menghentikan pendanaan terhadap Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Baca Juga: Menteri Kebudayaan Fadli Zon: Indonesia Ajukan Tiga Warisan Budaya Takbenda Kepada UNESCO
UNESCO merupakan badan yang mempromosikan kerja sama di bidang edukasi, sains, kebudayaan, dan komunikasi untuk mendorong perdamaian dunia. Peran UNESCO juga untuk menjaga sejumlah situs hingga tradisi sebagai warisan dunia.***