Dinkes Kota Yogyakarta Targetkan 98.517 Pelajar SD-SMA Jalani Cek Kesehatan Gratis di Sekolah
- Penulis : M. Ulil Albab
- Jumat, 18 Juli 2025 07:14 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta menargetkan 98.517 pelajar jenjang SD hingga SMA mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) 2025, yang digelar di sekolah masing-masing oleh puskesmas setempat.
"Kami koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan sekolah agar tidak mengganggu jadwal belajar. Juga kepada orang tua, kami tekankan bahwa ini bukan pemeriksaan yang menakutkan," ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Yogyakarta, Waryono saat dihubungi di Yogyakarta, Kamis (17/7).
Program CKG tersebut, kata dia, menyasar seluruh siswa SD, SMP, dan SMA di Kota Yogyakarta, baik negeri maupun swasta secara bertahap sejak 14 Juli disesuaikan dengan jadwal masing-masing sekolah.
Baca Juga: PSIM Yogyakarta Perpanjang Kontrak Pemain Asal Jepang Yusaku Yamadera
Jumlah sasaran terdiri atas 38.438 siswa SD, 23.359 siswa SMP, dan 36.720 siswa SMA.
Menurut Waryono, pelaksanaan cek kesehatan tidak dilakukan serempak, melainkan bertahap mengikuti kesiapan puskesmas dan sekolah di wilayahnya.
Pemeriksaan dilakukan langsung di sekolah oleh tim dari puskesmas yang membawahi wilayah masing-masing.
Baca Juga: Dokter Tirta Taklukkan 21 Km di Yogyakarta, Long Run Penuh Cerita dengan NB Rebel V
"Puskesmas nanti punya target melakukan 'screening' semua siswa. Kalau ada siswa yang tidak masuk saat jadwal (CKG), petugas wajib jemput bola," ujar dia.
Pemeriksaan meliputi pengecekan fisik, kesehatan gigi, hingga laboratorium dasar seperti kadar hemoglobin (HB) dan bagi siswi putri, program ini juga menjadi bagian dari pencegahan anemia dan risiko melahirkan bayi stunting setelah mereka menikah kelak.
"Kalau HB-nya rendah akan diberikan tablet tambah darah. Ini bagian dari deteksi dini untuk menjaga kesehatan remaja putri," ucap Waryono.
Baca Juga: Ribuan Warga Ikuti Tradisi Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta Peringati Tahun Baru Jawa dan 1 Muharram
Ia menambahkan, hasil pemeriksaan tidak diumumkan secara terbuka melainkan diberikan kepada orang tua dalam bentuk raport kesehatan. Langkah ini dilakukan agar sekolah dan keluarga dapat menindaklanjuti temuan masalah kesehatan secara tepat.
"Misalkan ditemukan TBC. Nah, itu kan nanti bisa dilakukan 'treatment' dan tindakan tepat bersama dengan keluarga. Jadi, pesan saya, jangan takut kalau diperiksa, karena justru kita bisa preventif untuk ke depannya," ujar dia.
Menurut Waryono, Program CKG merupakan bagian dari kebijakan nasional yang turut didukung penuh oleh Wali Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Wapres Gibran Siap Dukung Santri Ponpes Pandanaran, Sleman Yogyakarta Kuasai AI dan Blockchain
Meski nantinya ditemukan beberapa siswa berasal dari luar kota seperti Sleman atau Bantul, menurut dia, selama mereka menempuh pendidikan di sekolah wilayah Kota Yogyakarta tetap masuk cakupan program CKG.
Semua data pemeriksaan akan tercatat dalam aplikasi sehat Indonesiaku (Asik) dan dilaporkan pula ke masing-masing sekolah.***