DECEMBER 9, 2022
Teknologi

Google Cloud Luncurkan Pusat Operasi Keamanan Siber di Indonesia

image
Ilustrasi - Google Cloud (Foto: Istimewa)

ORBITINDONESIA.COM - Google Cloud, layanan komputasi awan yang ditawarkan oleh Google, meluncurkan Pusat Operasi Keamanan (Security Operations Center/SOC), yaitu Data Region Operasi Keamanan Google Cloud di Indonesia yang dihosting pusat data mereka di Jakarta.

“Itu adalah komitmen kami Google Cloud terhadap pentingnya ketahanan siber (di Indonesia),” kata ountry Director Indonesia, Google Cloud, Fanly Tanto, di Jakarta, Kamis, 17 Juli 2025.

Data region tersebut memungkinkan lebih banyak organisasi di Indonesia, termasuk lembaga pemerintah dan perusahaan industri untuk dapat memanfaatkan platform Operasi Keamanan Google yang didukung oleh AI dan berbasis intelijen, sambil tetap mematuhi persyaratan lokal terkait residensi data mereka.

Baca Juga: Google Resmi Ubah Teluk Meksiko Jadi Teluk Amerika Bagi Pengguna AS

Fanly mengatakan bahwa pihaknya juga melakukan program “Indonesia BERDaiA untuk Keamanan Siber”--untuk mendukung SOC--yang bekerja sama dengan lima partner untuk melakukan penilaian independen terhadap organisasi terkait upaya keamanan siber.

Setelah penilaian independen tersebut, kata Fanty, pihak Google akan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan postur keamanan terhadap organisasi tersebut, dan melakukan edukasi terkait tenaga kerja untuk mengatasi “talent gap” di area keamanan siber.

Fanty pun menegaskan dengan peluncuran SOC di Indonesia, maka data-data yang akan digunakan untuk meningkatkan keamanan siber perusahaan akan tetap berada di Indonesia.

Baca Juga: Pemerintah Meksiko Ancam Gugat Google Karena Ganti Nama Teluk Meksiko Jadi Teluk Amerika

“Ini untuk yang regulated companies dan enterprises yang memang sangat ketat karena ingin datanya hanya berada di Indonesia, kami (dapat) memenuhi hal tersebut,” ujar Fanty.

Pada kesempatan yang sama, Solution Consultant, Security, Indonesia, dari Google Cloud, Marcel Judodihardjo, mengatakan bahwa pihaknya sudah beberapa kali bekerja sama dengan pemerintah terkait keamanan siber, contohnya Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Marcel kembali menegaskan bahwa peluncuran platform SOC tersebut memang untuk dipakai untuk organisasi yang punya peraturan yang lebih ketat, seperti industri keuangan yang mengharuskan bahwa data yang disimpan harus berada di wilayah Indonesia.

Baca Juga: Berbincang Dengan Yasmeen Ahmad, Perempuan Muslim Ahli Data Google

Marcel melanjutkan, saat ini sudah ada sekitar 20 organisasi, baik pemerintah dan swasta, yang sudah mulai menggunakan platform SOC tersebut.

Dia pun berharap agar semakin banyak organisasi yang menghadapi tantangan keamanan siber untuk bisa bekerja sama dengan Google, menambahkan bahwa pihaknya tidak hanya melakukan bisnis tetapi juga membantu agar masyarakat Indonesia tetap aman.

Menurut Marcel, keunikan dari program Indonesia BERDaiA yang mendukung platform SOC tersebut adalah kemampuan mereka untuk membawa tim keamanan siber Google untuk melatih dan menceritakan langsung pengalaman mereka terkait keamanan siber kepada calon-calon tenaga kerja untuk keamanan siber.

Baca Juga: Google Luncurkan Android 16 dengan Pembaruan Besar pada Perangkat Lunak

Melalui kemitraan Google Cloud tersebut, Bisnis Amerika Serikat untuk Indonesia (BISA) -- sebuah inisiatif oleh Dewan Bisnis AS-ASEAN (USABC) dan Kedubes AS yang menyoroti kontribusi dan komitmen bisnis AS di Indonesia di berbagai sektor -- bertujuan untuk mendukung transformasi digital dan adopsi AI canggih dalam operasi keamanan modern di seluruh Indonesia.***

Halaman:

Berita Terkait