Denny JA di Mata Saya: Dari Ladang ke Ladang, Demi Kemakmuran Rakyat
- Penulis : Krista Riyanto
- Jumat, 18 Juli 2025 09:31 WIB

Oleh Hamri Manoppo
ORBITINDONESIA.COM - Saya mengenal Denny JA awalnya lewat gagasan puisi esainya yang fenomenal.
Genre sastra baru yang ia gagas sejak lebih dari satu dekade lalu ini membuat sastra Indonesia bergetar.
Baca Juga: Analisis Denny JA: Setelah Amerika Serikat Menjatuhkan Bom ke Iran
Banyak sastrawan kagum, banyak pula yang mengecam.
Sepak terjangnya menimbulkan gelombang kritik pedas, perdebatan terbuka di berbagai forum, hingga akhirnya diakui sebagai salah satu dari 33 tokoh paling berpengaruh dalam sejarah sastra Indonesia.
Sebagai mantan birokrat yang usia saya empat tahun lebih tua darinya, pada mulanya saya menganggap mengenal beliau adalah hal biasa saja.
Baca Juga: Analisis Denny JA: Indonesia Jadi Tempat Paling Aman Jika Pecah Perang Dunia Ketiga
Namun ternyata sejak 2016 hingga 2025, sembilan tahun mengenal Denny JA, saya merasa seperti sedang menjalani kuliah panjang tanpa ujian formal, tetapi justru penuh ujian kehidupan yang membuka cakrawala saya.
Saya mulai membaca tulisan-tulisannya di media sosial. Awalnya hanya status harian, refleksi, kutipan, dan puisi.
Lama kelamaan, semakin dalam saya membaca, semakin saya temukan struktur berpikir seorang ilmuwan sosial yang menguasai metodologi dan data, tapi mengekspresikannya dengan narasi, puisi, dan metafora.
Baca Juga: Analisis Denny JA: Dari Gencatan Senjata Iran-Israel Menuju Masa Depan Palestina Merdeka?
Inilah yang membuat saya merasa mendapat ilmu luar biasa, tanpa harus duduk di kelas S3 atau seminar besar.