DECEMBER 9, 2022
Internasional

Survei ISDS - Litbang Kompas: ASEAN dan Rusia Bisa Jadi Mitra Indonesia Perkuat Kedaulatan Negara

image
Ilustrasi - Kapal induk Rusia (Foto: TASS)

‘’Dua negara yang dianggap ancaman terkait wilayah bagi Indonesia ada dua, China dan AS. Yang lain prosentasenya kecil,’’ jelasnya. China dinilai menjadi ancaman karena memang sering bersentuhan langsung dengan Indonesia terutama di Laut Natuna Utara.

AS dinilai menjadi ancaman pada politik dan ekonomi karena sering mendominasi. ‘’Masyarakat melihat AS memang tidak mengancam secara wilayah tapi secara ekonomi dan politik tetap mempengaruhi kondisi kedaulatan Indonesia,’’ tambah Dimas. 

Ketegangan geopolitik di Laut China Selatan atau Laut Natuna Utara menjadi isu utama dalam studi kedaulatan Indonesia. Tujuan survei untuk mengetahui pandangan publik terkait isu kedaulatan negara, awareness, source of information, dan anxiety & desire public terhadap isu kedaulatan negara. 

Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Berterima Kasih ke Rusia yang Dukung Indonesia Dalam BRISC

Jajak pendapat ini menggunakan teknik sampling simple random sampling dari database Litbang Kompas. Menggunakan instrumen kuesioner, proporsi responden pria wanita 50-50 dengan range usia 17-60 tahun. Dengan margin of error +-5,4%, survey dilakukan terhadap 321 responden yang tersebar di lima wilayah, yaitu Medan, DKI Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. 

Webinar ini diikuti lebih dari 100 peserta dari berbagai kalangan, di antaranya dari mahasiswa, aktivis, TNI, pemerhati isu pertahanan dan awak media. Selengkapnya, rekaman webinar tentang Survey Kedaulatan ini dapat disimak di YouTube Channel @isdsindonesia.

Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) adalah sebuah kelompok studi (think tank) yang terdiri dari para ahli dan jurnalis yang berfokus pada bidang pertahanan dan isu-isu strategis.

Baca Juga: Dubes Rusia Vassily Nebenzia: AS Telah Membuka 'Kotak Pandora' dengan Serangan ke Iran

ISDS adalah sebuah organisasi nirlaba yang berdiri pada tahun 2022 dan juga aktif menerbitkan buku serta mendiseminasikan informasi melalui seminar (baik secara terbuka maupun tertutup) dan juga kompetisi opini publik. ***

Halaman:

Berita Terkait