DECEMBER 9, 2022
Buku

Menemukan Diri Lewat Jalan Sufi: Menyelami “Heart, Self, and Soul” Karya Robert Frager

image

ORBITINDONESIA.COM - Dalam dunia yang sering kali menilai kehidupan dari pencapaian luar, Robert Frager lewat bukunya Heart, Self, and Soul mengajak kita untuk menengok ke dalam—menemukan makna melalui dimensi batin yang jarang disentuh.

Sebagai seorang psikolog dan murid sufi, Frager berhasil memadukan kedalaman ilmu psikologi Barat dengan kebijaksanaan spiritual Islam, khususnya sufisme.

Buku ini bukan hanya tentang teori, tapi sebuah panduan hidup yang menghubungkan antara hati, diri, dan jiwa secara utuh.

Baca Juga: Buku "Membela Kebebasan Beragama", Ikhtiar Intelektual untuk Kemanusiaan

Heart, Self, and Soul menawarkan kerangka pemahaman diri yang sangat kaya.

Frager mengenalkan konsep jiwa manusia berdasarkan ajaran tasawuf: mulai dari nafs (ego), qalb (hati), ruh (jiwa), hingga sirr (rahasia batin terdalam).

Ia menekankan bahwa pertumbuhan spiritual bukan hanya soal “menjadi baik”, melainkan perjalanan berlapis yang melibatkan penyucian ego, penyembuhan hati, dan keterbukaan terhadap kehadiran Ilahi.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Big Oil, Ketika Perusahaan Lebih Kuat Dibanding Negara

Buku ini tidak hanya memisahkan antara kehidupan spiritual dengan kehidupan sehari-hari. Frager justru memperlihatkan bahwa transformasi spiritual harus terjadi dalam rutinitas kita—dalam relasi, pekerjaan, konflik, dan bahkan dalam kegelisahan.

Ia menulis dengan penuh kehangatan, tanpa menggurui, dan banyak menggunakan kisah serta metafora dari tradisi sufi, yang membuat pembaca merasa diajak berdialog, bukan diajari.

Salah satu kekuatan utama buku ini adalah keberhasilannya membumikan konsep-konsep sufistik menjadi praktik yang aplikatif.

Baca Juga: Buku “The Daily Stoic” karya Ryan Holiday & Stephen Hanselman: Menemukan Kedamaian Sehari-hari dalam Filsafat Stoa

Misalnya, saat membahas tentang muhasabah (introspeksi diri), Frager menjelaskan bagaimana kita bisa mengenali pola emosi dan pikiran yang justru sering menjauhkan kita dari ketenangan.

Ia menyarankan latihan-latihan kecil seperti berdzikir, menulis jurnal kesadaran, hingga membangun kehadiran dalam aktivitas harian.

Frager juga menggambarkan pentingnya guru spiritual dan komunitas dalam perjalanan jiwa.

Namun ia tidak fanatik: ia justru mengingatkan agar pembaca tetap menjaga akal sehat dan integritas personal dalam berguru.

Ia mengajak kita untuk tidak hanya mengagumi sang guru, tapi juga belajar dari setiap pengalaman hidup sebagai “guru yang tersembunyi”.

Buku ini sangat cocok dibaca oleh siapa pun yang tengah mencari makna hidup yang lebih dalam, terutama mereka yang lelah dengan tuntutan dunia luar dan ingin menyentuh dimensi spiritual diri tanpa meninggalkan rasionalitas.

Bagi kalangan muda, aktivis, pekerja sosial, atau bahkan mereka yang bergulat dengan pertanyaan eksistensial, Heart, Self, and Soul bisa menjadi sahabat perjalanan yang bijak.

Meski menggunakan istilah-istilah Arab dan sufistik, Frager menulis dengan sangat ramah bagi pembaca awam.

Ia membuka jalan menuju spiritualitas yang inklusif, reflektif, dan menyentuh—bukan lewat dogma, tetapi lewat pengalaman dan cinta.

Pesan utamanya jelas: “Untuk mengenal Tuhan, mulailah dengan mengenal dirimu sendiri. Tapi jangan berhenti di sana, teruslah menyucikan hati hingga kau temukan dirimu sebagai cermin dari Sang Sumber."***

Halaman:

Berita Terkait