DECEMBER 9, 2022
Buku

Buku “Fihi Ma Fihi”: Menyelami Kedalaman Jiwa bersama Rumi

image

Rumi juga menekankan bahwa perjalanan spiritual bukan tentang menjauh dari dunia, tetapi menjernihkan cara kita memandang dunia.

Ia tidak pernah menyuruh murid-muridnya meninggalkan dunia, tapi mengajak mereka melihat dunia bukan sebagai tujuan, melainkan sebagai jembatan menuju Yang Maha Ada.

Di tengah kehidupan modern yang serba instan dan dipenuhi informasi, Fihi Ma Fihi adalah ajakan untuk memperlambat langkah dan menyimak suara hati.

Baca Juga: Menyelam ke Dalam Diri: Pengantar Buku 71 Lukisan Tentang Renungan Jalaluddin Rumi dari Denny JA

Bagi generasi muda yang merasa kehilangan arah atau makna, buku ini memberi ruang refleksi untuk kembali menyentuh nilai-nilai terdalam yang sering terabaikan: keheningan, cinta, dan kejujuran batin.

Rumi mengajak kita berdialog dengan Tuhan, bukan melalui doktrin, tetapi melalui kejujuran hati dan ketulusan rasa.

Meski berasal dari abad ke-13, kepekaan Rumi terhadap psikologi manusia dan konflik batin terasa sangat relevan.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Kecerdasan Spiritual Pun Menjadi Kecerdasan Terpenting

a berbicara tentang ketakutan, kesombongan, ambisi kosong, dan pencarian identitas—tema-tema yang justru semakin aktual hari ini.

Dalam dunia yang haus validasi, Fihi Ma Fihi mengajak kita mengalihkan pencarian dari luar ke dalam. Bukan untuk melarikan diri, tapi untuk memulihkan arah hidup.

Buku ini cocok bagi siapa pun yang sedang mencari, yang sedang ragu, atau yang sekadar ingin berdiam dan menyimak bisikan lembut dari suara jiwa.

Baca Juga: Buku Murray Bookchin, "The Ecology of Freedom", Menyatukan Alam dan Kebebasan dalam Perjuangann Sosial

Sebagaimana dikatakan Rumi: “Kebenaran ada di dalam dirimu. Dan tugasmu adalah membersihkan cermin hati agar bisa melihat-Nya lebih jernih.”***

Halaman:

Berita Terkait