In Memoriam Setyadarma Pelawi, Puisi Dari Denny JA: Kemana Perginya Para Aktivis
- Penulis : Krista Riyanto
- Senin, 30 Juni 2025 18:36 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Mengenang meninggalnya Bro Tya, 29 Juni 2029, saya teringat sebuah puisi esai yang saya tulis tahun 2016, sembilan tahun lalu. Puisi ini pernah dibacakan membuka kongres para aktivis PRODEM, dua kali.
Pembaca: Desyana, Maret 2020.
Link Youtube:
https://youtu.be/jw8lGfiKA5w?si=ZRLznj5p6iT7GMu0
Baca Juga: Puisi Denny JA: Kuburan Mereka Berserakan di Berbagai Negara
Pembaca: Rosi, tahun 2016,
Link Youtube:
https://youtu.be/QR6ze5c8oOI?si=M6wqsA-0R_G53YrT
-000-
Baca Juga: Puisi Denny JA: Aktivis Ideologi Itu Memilih Menjadi Dokter
Kemana Perginya Para Aktivis
Ruangan itu bergelora
Ratusan aktivis di sana
Di atas 50-an usia mereka
Hanyut oleh romantika
Gelora tempo dulu era mahasiswa
Silahturahmi aktivis nasional
Resmi dibuka
Tivi, koran dan jurnal kelas dua
Meliput untuk berita
Baca Juga: Puisi Denny JA: Kubawa Cincin Janjiku
Anwar duduk menyendiri
Di antara kumpulan yang pernah sehati
Tak terasa, seru Anwar meringis
Puluhan tahun sudah aku menjadi aktivis
Yel-yel dibunyikan
Pekik dan slogan digelorakan
Penuh rasa perkawanan
Juga rasa permusuhan
Anwar hadir dalam ruangan
Namun melihat semua dari kejauhan
Ucap Anwar di hati
Beragamnya mereka kini
Ada pejabat tapi korupsi
Ada pengangguran berharap koneksi
Baca Juga: Puisi Denny JA: Nasionalisme di Era Algoritma
Ada yang tetap berteriak Revolusi
Namun tak jelas visi dan misi
Banyak pula menjadi tua
dan kurang gizi
Dilihatnya sebelah sana
Sahabatnya yang pernah satu rumah
Dulu melarat bersama
Gelantungan di bis kota
Antri ke kampus naik kereta
Kini sang sahabat kaya raya
Aneka usaha ia punya
Sebagai aktivis, ia lihai
Berpolitik ia lunglai
Meliuk ke kanan ke kiri
Tergantung angin berlari
Baca Juga: Puisi Denny JA: Mereka Tak Terima Keyakinan yang Diberi Orangtuaku
Adakah sahabat itu salah?
Jika berpolitik untuk harta?
Di lihat di sebelah sini
Mantan aktivis yang lain lagi
Mata sahabat yang ini masih menyala
Jika bicara, mulutnya berbusa
Tapi hatinya penuh luka
Terlalu sering ia kecewa
Sakit-sakitan di masa tua
Beli obat saja tiada bisa
Anwar peluk ia
Baca Juga: Puisi Denny JA di Makamku
Anwar bukan semua mereka
Anwar tetap ingin juara
Ia melihat Nelson Mandela
Ia mendengar Martin Luther King
Ia pencinta Soekarno Muda
Ia pelajari Mohammad Hatta
Mereka aktivis sebenarnya
Seperti mereka kita bermuara
Mimpi itu masih bergelora
Anwar hidup-hidupkan pada ia punya dada
Puluhan tahun sudah menjadi aktivis
Ini era hujan gerimis
Ia merasa kesepian
Dalam perjuangan semakin sendirian
Baca Juga: Puisi Abu Khalid: No Debat, Aku Pejabat Hebat
Selesai sudah itu silahturahmi
Setelah sekedar berbasa basi
Anwar undur diri
Pulang ia ke rumah
Kembali ke ia punya bini
Laporan itu datang lagi
Dari bini sehidup semati
Uang sekolah bocah belum dibayar
Tagihan listrik belum dibayar
Kredit motor belum dibayar
Genteng bocor belum diperbaiki
Beras di dapur sudah habis
Obat si sulung belum ditebus
Baca Juga: 170 Penyair Dunia Termasuk Indonesia Akan Membaca Puisi "Nyanyian Cinta Dunia untuk Gaza"
Anwar, sang aktivis senior terdiam
Kemana lagi ia mencari pinjaman
Gagasannya tetap membahana
Namun keok urusan rumah tangga
Terus saja Anwar berdoa
Cahaya itu datang lagi
Menyapa saat ia sepi
Menguatkan ia punya hati
Menyeru agar ia kembali
Kembali kepada khitahnya
Kembali kepada akarnya
Kembali kepada api
Baca Juga: Iran Itu Persia, Tempat Ilmu Pengetahuan dan Puisi Menetes dari Langit
Ini apinya sebagai aktivis
Setia pada kebaikan
Berani pada kebenaran
Pilih hidup penuh makna
Walau itu jalan duka
Walau itu jalan luka.***
Oktober 2016
CATATAN
(1) Setelah menjadi aktivis mahasiswa, kehidupan mereka beragam, mulai dari menjadi pemimpin politik, pengusaha, menteri, aktivis NGO, hingga pengangguran.
https://mojok.co/esai/mahaberat-hidup-aktivis-mahasiswa-selepas-wisuda/amp/
-000-
Ratusan esai Denny JA soal filsafat hidup, political economy, sastra, agama dan spiritualitas, politik demokrasi, sejarah, bisnis dan marketing, positive psychology, catatan perjalanan, review buku, film dan lagu, bisa dilihat di FaceBook Denny JA’s World