DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Perbanyak Sastra di Ruang Publik

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Festival bukan tentang panggung megah. Ia tentang ruang manusia bisa melihat dirinya sendiri. Lalu menangis, atau tertawa, atau menemukan makna yang lama terlupa.

Festival Puisi Esai ASEAN bukan sekadar acara tahunan. Ia adalah revolusi sunyi. Ia memperbanyak sastra di ruang publik—agar batin manusia tak semakin tandus.

Sebab, di dunia yang semakin gaduh ini, mungkin yang paling kita butuhkan bukan suara yang lebih besar, melainkan kata yang lebih dalam.***

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Ketika Kita Diam Saja Melihat 1300 Anak-anak Dibunuh

Jakarta, 27 Juni 2025

REFERENSI:

Lebih detil soal puisi esai dan berbagai bukunya, dapat diakses melalui situs: https://puisiesai.id

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: 100 Tahun Gedung Bunga Rampai

-000-

Ratusan esai Denny JA soal filsafat hidup, political economy, sastra, agama dan spiritualitas, politik demokrasi, sejarah, positive psychology, catatan perjalanan, review buku, film dan lagu, bisa dilihat di FaceBook Denny JA’s World

https://www.facebook.com/share/p/1Ag3qq4snb/?mibextid=wwXIfr

Baca Juga: Catatan Hamri Manoppo: Denny JA dan Peluang Nobel Sastra, Dari Puisi Esai Menuju Pengakuan Global

Halaman:

Berita Terkait