DECEMBER 9, 2022
Nasional

Prasetyo Hadi: Arsip-arsip Kewilayahan di Kementerian Harus Dirapikan untuk Antisipasi Sengketa

image
Juru Bicara Presiden RI Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa, 17 Juni 2025. ANTARA/Andi Firdaus.

ORBITINDONESIA.COM - Juru Bicara Presiden RI Prasetyo Hadi menyatakan, arsip-arsip yang memuat informasi kewilayahan di berbagai kementerian/lembaga harus dirapikan untuk mengantisipasi adanya sengketa batas wilayah antardaerah.

Prasetyo Hadi menyebutkan, beberapa provinsi yang juga menghadapi masalah sengketa batas wilayah sebagaimana yang sempat dihadapi Pemerintah Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatra Utara.

“Ke depan harus kita rapikan semua arsip kita ini, karena berdasarkan laporan dari Bapak Mendagri (Tito Karnavian), ternyata juga tidak hanya di empat pulau, yang antara perbatasan Sumatra Utara dan Aceh, tetapi ada juga di beberapa provinsi yang juga mirip-mirip ini,” kata Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa, 17 Juni 20-25.

Baca Juga: Kemendagri Undang Gubernur Aceh Muzakir Manaf untuk Rapat Bahas tentang Empat Pulau Sengketa

Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Provinsi Sumata Utara pekan lalu sempat bersengketa batas wilayah untuk empat pulau, yaitu Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Kecil, dan Pulau Mangkir Besar. Sengketa itu muncul setelah Kementerian Dalam Negeri menetapkan empat pulau tersebut masuk wilayah administrasi Sumatera Utara.

Presiden Prabowo Subianto kemudian mengambil alih masalah itu, dan memimpin rapat terbatas bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Sekretaris Negara/Juru Bicara Presiden RI Prasetyo Hadi, Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution, dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad di sela-sela perjalanan Presiden menuju Rusia, Selasa.

Dalam rapat terbatas itu, Presiden Prabowo kemudian menetapkan empat pulau tersebut masuk dalam wilayah administrasi Provinsi Aceh, terutama setelah mempertimbangkan data-data dan arsip.

Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Tetapkan Empat Pulau Sengketa Masuk ke Aceh

“Ini momentum yang baik untuk kita berbenah. Ke depan, kami rapikan, kalau perlu tadi juga ada usul untuk membuat kesepakatan di antara dua wilayah, dua wilayah yang berdekatan, supaya tidak timbul masalah seperti ini lagi di kemudian (hari),” ucap Prasetyo.

Dalam rapat terbatas itu, Prasetyo menyampaikan Presiden sempat mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajarannya, baik dari Kementerian Dalam Negeri, maupun badan-badan lainnya seperti Badan Informasi Geospasial (BIG), TNI Angkatan Darat, dan Kementerian Sekretariat Negara.***

Berita Terkait