Namun tentu saja, pendekatan ini memiliki batas. Bagi pembaca yang mengharapkan pendekatan yang lebih struktural, diagnostik, atau berbasis riset lanjutan, buku ini mungkin terasa kurang mendalam secara teoritis. Ia lebih mirip jurnal reflektif dibandingkan teks psikologi akademik.

Tapi justru dalam kesederhanaannya, buku ini membuka pintu pertama menuju ruang terapi sejati—yakni keberanian untuk memulai perjalanan penyembuhan dari dalam.

Dalam dunia yang dipenuhi suara bising yang menyuruh kita “healing” secepatnya, Your Pocket Therapist hadir sebagai pengingat bahwa proses pulih tidak bisa diburu-buru. Ia harus lembut, penuh kasih, dan setia. Seperti yang Zimmerman tulis, “Kadang, satu-satunya hal yang perlu kamu lakukan hari ini adalah bernapas dan bertahan.”

Baca Juga: Catatan Denny JA: Israel Melawan Iran, Perang Strategis, Ideologis, Bahkan Spiritual

Your Pocket Therapist bukanlah jawaban akhir, melainkan awal dari percakapan yang lebih besar dengan diri sendiri. Dan dalam konteks meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, buku ini menjadi sahabat yang bijak di tengah perjalanan panjang menuju penyembuhan dan keutuhan diri.***