DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Memahami Konsep Alter Ego Dalam Psikologi dan Dunia Superhero

image
Tobey Maguire berperan sebagai Peter Parker dalam film Spiderman. Spiderman adalah alter ego dari Peter Parker.

ORBITINDONESIA.COM - Sebuah alter ego mengacu pada diri sekunder atau kepribadian berbeda yang diadopsi seseorang, sering kali berbeda dengan kepribadian mereka yang biasa atau sehari-hari.

Istilah alter ego ini umumnya digunakan untuk menggambarkan karakter yang berbeda dan terkadang lebih asertif, percaya diri, atau bebas yang dimiliki seseorang, terutama dalam karya kreatif, permainan peran, atau sebagai mekanisme penanggulangan.

Dalam sastra dan psikologi, konsep alter ego dieksplorasi dengan berbagai cara:

Baca Juga: Penjelasan Ending Dari Drakor Daily Dose of Sunshine, Apa yang Akan Terjadi di Akhir Perjalanan Jung Da Eun

Karya Kreatif: Dalam sastra, film, dan bentuk cerita lainnya, karakter mungkin memiliki alter ego yang mewakili sisi berbeda dari kepribadian mereka. Hal ini dapat menambah kedalaman dan kompleksitas karakter dan narasi.

Pahlawan Super: Alter ego sering terlihat dalam konteks pahlawan super. Banyak pahlawan super yang memiliki kepribadian publik (misalnya Clark Kent untuk Superman) dan alter ego yang tersembunyi, lebih kuat, atau heroik.

Mekanisme Pertahanan Psikologis: Dalam psikologi, konsep alter ego dapat dikaitkan dengan gangguan identitas disosiatif (sebelumnya dikenal sebagai gangguan kepribadian ganda), di mana seseorang mungkin menunjukkan kepribadian atau identitas yang berbeda sebagai mekanisme koping untuk menghadapi trauma.

Ekspresi Artistik: Seniman, musisi, dan artis mungkin menggunakan alter ego untuk mengeksplorasi berbagai aspek kreativitas mereka, melepaskan diri dari batasan, atau mengekspresikan diri dengan cara yang mungkin tidak nyaman mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Raih Penghargaan Terbaik dalam Indeks Tata Kelola Pengadaan

Ekspresi Diri: Beberapa individu mungkin mengadopsi alter ego dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana ekspresi diri, melepaskan diri dari norma-norma sosial, atau untuk mengeksplorasi berbagai aspek kepribadian mereka.

Halaman:
1
2

Berita Terkait