DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Pengguna Kendaraan Listrik Meningkat, Stasiun Pengisian Daya Jadi Investasi Menjanjikan di Indonesia

image
SPKLU yang disediakan PLN (Foto: Antara)

ORBITINDONESIA.COM -- Stasiun pengisian daya kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang berkaitan dengan bisnis saat ini menjadi investasi yang menjanjikan di Indonesia.

Pada periode Januari-April 2025, penjualan kendaraan listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) mencapai 23.900 unit, menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 211 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO).

Pemerintah Indonesia, melalui perusahaan listrik negara PT PLN (Persero) dan sejumlah kementerian terkait, kini tengah giat membangun stasiun pengisian daya EV di seluruh penjuru negeri guna memenuhi kebutuhan para pengguna EV.

Baca Juga: Buat Pengguna Kendaraan Listrik, PLN Icon Plus Perkuat 1.299 Unit SPKLU di Rute Palembang-Banyuwangi

Hingga Maret tahun ini, PLN telah memasang total 3.558 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di 2.412 lokasi strategis di Indonesia, dengan 1.000 di antaranya terletak di sepanjang Trans Sumatra dan Jawa, rute tersibuk di Indonesia.

PLN membuka sejumlah peluang kerja sama dengan pihak swasta, termasuk kawasan perkantoran dan pendidikan, untuk pemasangan SPKLU. PLN juga tengah mempertimbangkan pemasangan unit pengisian daya di sejumlah tiang listrik di Jakarta.

"Melalui kolaborasi, perluasan akses stasiun pengisian daya dapat berjalan lebih cepat dan merata di seluruh Indonesia, sehingga masyarakat semakin nyaman beralih ke kendaraan listrik sebagai bagian dari gaya hidup yang lebih hijau dan berkelanjutan. Kami berharap kolaborasi semacam ini akan menjadi batu loncatan penting dalam membangun ekosistem kendaraan listrik yang solid di Indonesia," kata Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti belum lama ini.

Baca Juga: Penggunaan SPKLU untuk Kendaraan Listrik di Jakarta Meningkat Lebih Tiga Kali Lipat Selama Libur Lebaran 2024

Faktanya, SPKLU di Indonesia masih sangat terbatas dan jumlahnya saat ini tidak memadai untuk mendukung masyarakat yang menggunakan EV, menurut Bagus Made Arthaya, profesor teknik mekatronika dari Universitas Katolik Parahyangan di Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Selain itu, sebagian besar unit SPKLU masih belum mampu mengisi penuh EV dalam waktu singkat. "Kita masih harus memikirkan di mana bisa menemukan stasiun pengisian daya terbaik. Itu masih belum cukup untuk mendukung masyarakat. Kita butuh stasiun pengisian daya dengan waktu tunggu yang lebih singkat," kata Bagus dalam sebuah seminar di Bandung.

Menteri Investasi dan Hilirisasi Republik Indonesia Rosan Roeslani mengakui bahwa jumlah SPKLU di Indonesia masih terbatas. Oleh karena itu, pemerintah akan merevisi sejumlah regulasi guna memfasilitasi investasi sektor swasta untuk SPKLU, sehingga jumlahnya dapat ditingkatkan.

Baca Juga: Pengguna Kendaraan Listrik di Sulawesi Apresiasi Kemudahan Isi Daya di SPKLU PLN yang Tersebar di 12 Lokasi

"Kalau ada (investasi) baterai EV, pasti ada juga (investasi) SPKLU. SPKLU kita memang masih kurang. Oleh karena itu, kami akan merevisi salah satu regulasi pemerintah tentang bagaimana SPKLU tersebut dapat dioperasikan oleh pihak ketiga," tutur Rosan di Jakarta.

Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, mengatakan bahwa dengan meningkatnya permintaan EV, prospek bisnis pendirian SPKLU di Indonesia menjadi portofolio investasi yang sangat menjanjikan.

Selain itu, berinvestasi dalam bisnis SPKLU akan mempercepat pengadopsian EV di Indonesia dan mendorong partisipasi mitra-mitra lokal.

Baca Juga: PLN Menjamin Seluruh SPKLU Siap Layani Kendaraan Listrik pada Natal dan Tahun Baru

"Hal ini jelas menunjukkan bahwa stasiun pengisian daya merupakan elemen yang sangat potensial dalam mempercepat penyerapan penjualan EV di Indonesia," kata Yannes.

Mahaendra Gofar, pakar EV & profesional di bidang otomotif dari EVSafe Indonesia, institusi pelatihan dan sertifikasi keselamatan EV pertama di Indonesia, mengatakan kelangkaan stasiun pengisian daya dapat menjadi peluang usaha yang potensial, baik bagi PLN selaku penyedia listrik negara maupun bagi pelaku usaha swasta di bidang ini.

"Kami yakin jumlah pengguna mobil listrik di Indonesia akan terus meningkat drastis. Merek-merek otomotif yang membawa produk EV akan meningkat dan persepsi masyarakat terhadap mobil listrik akan semakin positif. Jadi, stasiun pengisian daya yang mudah diakses adalah bagian penting dari ekosistem ini," katanya.***

Halaman:
Sumber: Xinhua

Berita Terkait