Pengguna Kendaraan Listrik Meningkat, Stasiun Pengisian Daya Jadi Investasi Menjanjikan di Indonesia
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Selasa, 17 Juni 2025 10:00 WIB

ORBITINDONESIA.COM -- Stasiun pengisian daya kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang berkaitan dengan bisnis saat ini menjadi investasi yang menjanjikan di Indonesia.
Pada periode Januari-April 2025, penjualan kendaraan listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) mencapai 23.900 unit, menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 211 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO).
Pemerintah Indonesia, melalui perusahaan listrik negara PT PLN (Persero) dan sejumlah kementerian terkait, kini tengah giat membangun stasiun pengisian daya EV di seluruh penjuru negeri guna memenuhi kebutuhan para pengguna EV.
Baca Juga: Buat Pengguna Kendaraan Listrik, PLN Icon Plus Perkuat 1.299 Unit SPKLU di Rute Palembang-Banyuwangi
Hingga Maret tahun ini, PLN telah memasang total 3.558 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di 2.412 lokasi strategis di Indonesia, dengan 1.000 di antaranya terletak di sepanjang Trans Sumatra dan Jawa, rute tersibuk di Indonesia.
PLN membuka sejumlah peluang kerja sama dengan pihak swasta, termasuk kawasan perkantoran dan pendidikan, untuk pemasangan SPKLU. PLN juga tengah mempertimbangkan pemasangan unit pengisian daya di sejumlah tiang listrik di Jakarta.
"Melalui kolaborasi, perluasan akses stasiun pengisian daya dapat berjalan lebih cepat dan merata di seluruh Indonesia, sehingga masyarakat semakin nyaman beralih ke kendaraan listrik sebagai bagian dari gaya hidup yang lebih hijau dan berkelanjutan. Kami berharap kolaborasi semacam ini akan menjadi batu loncatan penting dalam membangun ekosistem kendaraan listrik yang solid di Indonesia," kata Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti belum lama ini.
Faktanya, SPKLU di Indonesia masih sangat terbatas dan jumlahnya saat ini tidak memadai untuk mendukung masyarakat yang menggunakan EV, menurut Bagus Made Arthaya, profesor teknik mekatronika dari Universitas Katolik Parahyangan di Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, sebagian besar unit SPKLU masih belum mampu mengisi penuh EV dalam waktu singkat. "Kita masih harus memikirkan di mana bisa menemukan stasiun pengisian daya terbaik. Itu masih belum cukup untuk mendukung masyarakat. Kita butuh stasiun pengisian daya dengan waktu tunggu yang lebih singkat," kata Bagus dalam sebuah seminar di Bandung.
Menteri Investasi dan Hilirisasi Republik Indonesia Rosan Roeslani mengakui bahwa jumlah SPKLU di Indonesia masih terbatas. Oleh karena itu, pemerintah akan merevisi sejumlah regulasi guna memfasilitasi investasi sektor swasta untuk SPKLU, sehingga jumlahnya dapat ditingkatkan.
"Kalau ada (investasi) baterai EV, pasti ada juga (investasi) SPKLU. SPKLU kita memang masih kurang. Oleh karena itu, kami akan merevisi salah satu regulasi pemerintah tentang bagaimana SPKLU tersebut dapat dioperasikan oleh pihak ketiga," tutur Rosan di Jakarta.