DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Bunga Rampai 100 Tahun Arsitektur Perjuangan dan Jejak Rasa Kuliner

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Dari Lampung, ada Sekubal, lontong dari beras ketan yang berpadu sempurna dengan rendang.

Setiap suapan bukan hanya mengenyangkan, tapi menghidupkan kembali satu periode sejarah. Masakan adalah memoar paling setia.

Malam itu juga menjadi catwalk sejarah. Emil Eriyanto menghadirkan Tiga E Collection, berkolaborasi dengan Perhimpunan Kebayaku dan deretan perancang busana tanah air.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Mendengar Obama yang Mendukung Harvard University Melawan Donald Trump

Ikut mengisi acara:  Titi DJ, Chossy Latu,  Chintamie Atmanegara, Rieta Amilia, Didiet Maulana, Hian Tjen, Itang Yunasz, Danny Satriadi, Denny Wirawan, hingga Monica Ivena Soko Wiyanto, dan Nunun Daradjatun.

Acara ini dihadiri puluhan tokoh dan selebriti ibu kota seperti Linda Boy Tohir, Indah SDA, Dewi Motik, Okky Asokawaty, Miranda Gultom,  Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat, Lisa Ayodiya, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda, dan sebagainya.

Tuan rumah acara ini, Mulia Djaputri, pemilik gedung dan restoran Bunga Rampai, saya (Denny JA), bersama Emil Eriyanto.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Kisah Nabi Ibrahim dan Rockefeller yang Sayang Anak, Sebuah Renungan Iduladha

Panggung tidak hanya menampilkan busana, tapi menghadirkan identitas. Kebaya, batik, dan motif lokal disulam dengan modernitas — menciptakan jembatan antara warisan dan masa depan.

Ada yang berbeda di malam itu: bukan hanya kecantikan model, tapi puisi, lagu, dan kesakralan budaya yang mereka kenakan.

-000-

Baca Juga: Catatan Denny JA: Elon Musk Pun Serukan Pemecatan Donald Trump

Sebagai seorang penghayat arsitektur, saya percaya: bangunan seperti manusia. Ia bisa tumbuh, menua, dan tetap hidup. 

Halaman:

Berita Terkait