ORBITINDONESIA.COM - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Marco Rubio menegaskan bahwa serangan udara yang diluncurkan Israel terhadap Iran pada Jumat, 13 Juni 2025 pagi waktu setempat merupakan keputusan sepihak Israel yang diambil tanpa keterlibatan apa pun dari pihak AS.

“Malam ini, Israel mengambil tindakan sepihak terhadap Iran. Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran, dan prioritas tertinggi kami adalah melindungi pasukan Amerika di kawasan,” kata Marco Rubio dalam akun media sosial X @SecRubio yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Menurut Menlu AS Marco Rubio, pihak Israel telah menyampaikan bahwa mereka meyakini operasi terhadap Iran tersebut “diperlukan untuk membela diri”.

Baca Juga: Menlu AS Marco Rubio: Kesepakatan Akhir tentang Ukraina Menimbang Sanksi Uni Eropa untuk Rusia

Ia memastikan bahwa Presiden Donald Trump dan pemerintah AS telah mengambil semua tindakan yang diperlukan demi melindungi pasukan AS di Timur Tengah serta tetap menjaga komunikasi dengan para mitra kawasan.

Rubio juga memberi peringatan jelas kepada Iran supaya mereka tidak membalas serangan dengan mengincar fasilitas ataupun personel AS.

Pasukan udara Israel telah menyerang sejumlah titik di Iran pada Jumat pagi waktu setempat, demikian menurut media AS Axios.

Baca Juga: Menlu RI Sugiono dan Menlu AS Marco Rubio Sepakat Kuatkan Kemitraan Strategis Indonesia - AS

Sejumlah ledakan dilaporkan terdengar di ibu kota Iran, Teheran, meski belum diketahui lokasi-lokasi mana saja yang terkena serangan.

Sebelumnya pada Kamis, 12 Juni 2025, CBS News, merujuk pada sumber AS, menyatakan bahwa Israel sepenuhnya siap melakukan operasi militer di Iran. Washington juga memperkirakan bahwa Teheran akan balas menyerang fasilitas militer AS yang ada di Irak.

Sementara itu, seorang pejabat Iran mengatakan kepada The New York Times bahwa petinggi pemerintahan dan militer Iran telah membahas strategi untuk membalas kemungkinan serangan Israel.

Baca Juga: Beri Sanksi Hakim ICC, Menlu Marco Rubio: AS - Israel Tidak Terikat Statuta Roma

Pejabat tersebut mengungkapkan bahwa rencana yang disepakati pihaknya adalah untuk meluncurkan serangan balasan sesegera mungkin setelah serangan pertama terjadi.***