Kolom
Intaian Konflik Tambang Nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya
- Penulis : Mila Karmila
- Selasa, 10 Juni 2025 07:32 WIB

Joshias Kapitarau, pedagang di Pulau Piaynemo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, Sabtu, 7 Juni 2025. (ANTARA/Putu Indah Savitri)
Langkah tersebut diharapkan memberi angin segar bagi masyarakat yang menolak kehadiran tambang, utamanya bagi Timothius yang memperjuangkan penolakan tambang di Pulau Batang Pele dan Manyaifun.
Konflik masyarakat di kawasan Raja Ampat akibat melejitnya isu pertambangan nikel menjadi penanda ketimpangan perekonomian di kawasan tersebut. Ketimpangan itulah yang membelah masyarakat menjadi dua kubu, pendukung tambang dan penolak tambang.
Gugusan kepulauan Raja Ampat memiliki daya magisnya tersendiri, biarlah Raja Ampat terjaga keagungannya tanpa dikeruk isi buminya.
Baca Juga: Destinasi Wisata PULAU TAWALE Maluku Utara Bisa Tandingi Raja Ampat, Sandiaga Uno Sampai Terpesona
(Oleh Putu Indah Savitri) ***