DECEMBER 9, 2022
Kolom

Sastrawan di Era Simulasi – Simbol Tantangan bagi Manusia

image
Berthold Damshäuser (foto: koleksi pribadi)

Dan mungkin, justru pengalaman semacam itulah yang kita sebut sebagai “yang Ilahi”—yang sanggup membawa kita melampaui diri kita sendiri, menuju dimensi tempat keakuan luluh dalam sesuatu yang lebih besar.

Bonn, Juni 2025

*Berthold Damshäuser, akrab dipanggil “Pak Trum“, lahir 1957 di Wanne-Eickel, Jerman. Dari tahun 1986 s/d tahun 2023 mengajar bahasa dan sastra Indonesia di Universitas Bonn. Koeditor Orientierungen, sebuah jurnal tentang kebudayaan-kebudayaan Asia. Penerjemah puisi Jerman ke bahasa Indonesia dan puisi-puisi Indonesia ke bahasa Jerman. Bersama Agus R. Sarjono menjadi editor Seri Puisi Jerman yang terbit sejak tahun 2003. Pada tahun 2010 ia dipilih Kementerian Luar Negeri RI menjadi Presidential Friend of Indonesia. Pada tahun 2014 dan 2015 menjadi anggota Komite Nasional Indonesia sebagai Tamu Kehormatan Pekan Raya Buku Frankfurt. Penulis esai dalam bahasa Indonesia yang terbit di Majalah Tempo, Jurnal Sajak, dan media lain. Bunga rampai tulisannya dalam bahasa Indonesia diterbitkan dalam buku Ini dan Itu Indonesia - Pandangan Seorang Jerman. Salah satu buku terbarunya berjudul “Mythos Pancasila“ dan terbit di Jerman pada tahun 2021. Anggota Satupena sejak tahun 2023, tinggal di Bonn/Jerman. Website: https://www.ioa.uni-bonn.de/soa/de/pers/personenseiten/berthold-damshaeuser/berthold-damshaeuser. ***

Baca Juga: Berthold Damshäuser: Pilpres 2024, Pandangan Seorang Pengamat dari Jerman

Halaman:

Berita Terkait