Literasi Informasi: Jembatan Emas Menuju Masyarakat Cerdas dan Mandiri
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Kamis, 05 Juni 2025 00:37 WIB

Dalam praktiknya, literasi informasi mencakup berbagai tahap: menyadari kebutuhan informasi, mengembangkan strategi pencarian yang efektif, mengevaluasi sumber secara kritis, serta menggunakan dan mengomunikasikan informasi dengan bertanggung jawab. Ini adalah proses sistematis yang, jika dibiasakan, akan membentuk individu yang tangguh secara intelektual dan etis.
Lebih jauh, literasi informasi memberi dampak nyata dalam kehidupan sehari-hari. Ia mendukung pengambilan keputusan yang tepat, memperkuat kemampuan belajar mandiri, dan mempersiapkan seseorang untuk menghadapi tantangan dunia kerja. Dalam masyarakat demokratis, literasi informasi memungkinkan warga terlibat aktif dalam diskusi publik, memahami isu-isu penting, dan membentuk opini yang berdasarkan data.
Dalam konteks global yang dipenuhi disrupsi dan ketidakpastian, literasi informasi adalah kunci ketahanan masyarakat. Bukan hanya untuk bertahan, tapi untuk tumbuh dan bersaing secara sehat di panggung dunia. Maka, upaya meningkatkan literasi informasi bukanlah pilihan, melainkan keharusan yang bersifat transformatif.
Baca Juga: Pentingnya Pelatihan Jurnalistik di Sekolah untuk Meningkatkan Budaya Literasi
Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sipil harus bersinergi dalam membangun budaya informasi yang sehat. Kampanye kesadaran literasi informasi, integrasi kurikulum berbasis pemikiran kritis, serta penguatan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran terbuka harus menjadi prioritas bersama.
Kita sedang memasuki zaman ketika nilai manusia tidak lagi diukur dari seberapa banyak informasi yang ia miliki, melainkan seberapa bijak ia mengelola informasi tersebut. Literasi informasi bukan hanya soal tahu, tapi soal mampu memilih, memilah, dan memanfaatkan pengetahuan untuk kehidupan yang lebih baik.
Dalam dunia yang terus berubah, literasi informasi menjelma menjadi pelita yang menuntun masyarakat dari kebingungan menuju kebijaksanaan. Ia bukan hanya kebutuhan pribadi, tapi juga tanggung jawab sosial untuk menciptakan peradaban yang adil, cerdas, dan berkeadaban.
Baca Juga: Duta Baca Indonesia Gol A Gong dan Denny JA Foundation Gelar Safari Literasi di Kuningan Jawa Barat
*Hj. Ainia Shalichah Arief Rohman, Bunda Literasi Kabupaten Blora.***