Militer China Tolak Tegas Pernyataan Negatif Menhan AS Pete Hegseth tentang China dalam Dialog Shangri-La ke-22
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Selasa, 03 Juni 2025 05:40 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Seorang juru bicara (jubir) militer China pada Minggu, 1 Juni 2025 mengungkapkan ketidakpuasan yang kuat dan penentangan yang tegas terhadap pernyataan negatif terkait China yang dilontarkan oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth dalam Dialog Shangri-La ke-22.
Jubir Kementerian Pertahanan Nasional China Zhang Xiaogang menyampaikan bahwa pernyataan menteri pertahanan AS Pete Hegseth tersebut dipenuhi dengan logika hegemonik yang mengakar kuat, sikap merundung pihak lain, dan mentalitas Perang Dingin, yang juga merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan dan kepentingan China, serta distorsi terhadap kebijakan dan proposisi China.
Pernyataan Pete Hegseth itu juga mengabaikan upaya bersama negara-negara di kawasan tersebut dalam menjaga kemakmuran dan stabilitas dan bertentangan dengan aspirasi bersama negara-negara di seluruh dunia terkait perdamaian dan pembangunan, ujar Zhang. "Kami sangat tidak puas dengan hal ini dan menentangnya dengan tegas."
Baca Juga: Menhan AS Pete Hegseth: Kru Helikopter Blackhawk yang Jatuh Berpengalaman, Tengah Wajib Terbang
Jubir tersebut mengatakan AS telah memperkuat pengerahan militernya di Asia-Pasifik, mencampuri urusan internal negara-negara lain secara terang-terangan, dan memicu ketegangan.
"Sejumlah fakta telah berulang kali membuktikan bahwa AS, yang melawan tren zaman dan bertindak dengan sengaja, pada akhirnya hanya akan merugikan dirinya sendiri," imbuh Zhang.
Dia menyatakan bahwa masalah Taiwan merupakan murni urusan internal China. AS tidak berhak melontarkan pernyataan yang tidak bertanggung jawab terkait hal itu, apalagi berupaya memanfaatkannya sebagai alat untuk membendung China, tutur Zhang.
Baca Juga: Sejumlah Kata Sandi Menhan AS Pete Hegseth Bocor ke Internet dalam Serangan Siber
Dia menambahkan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army) China akan secara gigih mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah serta secara tegas menggagalkan segala skema separatis "kemerdekaan Taiwan" dan campur tangan pihak luar.
Zhang menyatakan bahwa AS, yang berupaya mendestabilisasi Laut China Selatan dengan bersekongkol dengan pihak lainnya dan menyulut permasalahan, merupakan "ancaman terbesar" bagi perdamaian dan stabilitas regional.
Seraya menyatakan bahwa China selalu menjadi pelindung serta kontributor perdamaian dan pembangunan di Asia-Pasifik, Zhang menuturkan militer China akan bekerja sama dengan negara-negara regional untuk bersama-sama menentang hegemoni yang merugikan kawasan tersebut, menentang masuknya konflik geopolitik ke dalam kawasan, dan menolak negara atau kekuatan mana pun yang hendak mendatangkan perang dan kekacauan ke kawasan tersebut.***