Genom Purba Beri Petunjuk tentang Asal-Usul Manusia Prasejarah di Asia Timur
- Penulis : M. Ulil Albab
- Minggu, 01 Juni 2025 08:27 WIB

ORBITINDONESIA.COM -- Tim ilmuwan China membuat penemuan penting tentang populasi purba di Asia Timur dengan menganalisis DNA dari 127 manusia yang tinggal di Provinsi Yunnan, China barat daya, pada 7.100 hingga 1.400 tahun silam.
Diterbitkan dalam edisi terbaru jurnal Science, penelitian ini mengungkapkan bahwa daerah di China barat daya ini menjadi persimpangan penting tempat berbagai kelompok manusia berinteraksi selama ribuan tahun.
Tim peneliti dari Institut Paleontologi dan Paleoantropologi Vertebrata (Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology/IVPP) Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) mengidentifikasi populasi purba yang sebelumnya tidak dikenal, yang mereka sebut sebagai "leluhur Xingyi".
Baca Juga: Menilik Terobosan China dalam Peluncuran Roket untuk Misi Tianwen-2
Ini dilakukan melalui analisis manusia berusia 7.100 tahun yang memiliki susunan genetik sangat berbeda dengan orang Asia Timur modern, sama halnya dengan susunan genetik manusia purba berusia 40.000 tahun yang ditemukan di dekat Beijing.
Penemuan ini menunjukkan bahwa beberapa populasi Asia purba mampu bertahan hidup di daerah terpencil lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya, kata tim peneliti.
Penelitian ini juga menemukan adanya hubungan penting dengan populasi Tibet modern, karena manusia Yunnan purba menunjukkan hubungan genetik dengan orang-orang yang tinggal di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet saat ini.
Baca Juga: Pembangunan Berbasis Data Kian Menguat di China Sejak Implementasi Rencana Aksi 3 Tahun
Menurut Fu Qiaomei, seorang peneliti dari IVPP, temuan ini membantu menjelaskan asal-usul masyarakat Tibet, mengingat bukti genetik menunjukkan populasi purba di China barat daya berinteraksi dengan para migran dari Asia Timur bagian utara.
Temuan penting lainnya adalah mengenai asal-usul kelompok-kelompok penutur bahasa Austroasiatik yang sekarang ditemukan di seluruh Asia Tenggara.
Para peneliti menemukan bukti tertua dari nenek moyang ini di Yunnan tengah, yang berusia 5.100 tahun, jauh sebelum perkembangan pertanian di daerah tersebut. Nenek moyang yang terkait ini mulai terpisah secara genetis setidaknya 19.000 tahun silam dari kelompok-kelompok Asia Timur bagian utara dan selatan.
Baca Juga: China Setujui Vaksin HPV 9-Valen Pertama yang Diproduksi di Dalam Negeri
Hal ini menantang teori-teori sebelumnya yang mengaitkan penyebaran populasi ini semata-mata dengan praktik pertanian.