China Setujui Vaksin HPV 9-Valen Pertama yang Diproduksi di Dalam Negeri
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Minggu, 01 Juni 2025 04:33 WIB

ORBITINDONESIA.COM -- China pada Kamis, 29 Mei 2025 menyetujui vaksin human papillomavirus (HPV) 9-valen yang dikembangkan di dalam negeri untuk pertama kalinya, menurut Administrasi Produk Medis Nasional (National Medical Products Administration) China.
Vaksin Cecolin 9 ini dikembangkan bersama oleh Laboratorium Biomedis Xiang An, Universitas Xiamen, dan Wantai BioPharm. Persetujuan penggunaannya menjadikan China negara kedua di dunia, setelah Amerika Serikat (AS), yang mampu memasok vaksin HPV bervalensi tinggi secara mandiri.
Sejak 2019, vaksin ini telah melalui lima tahap uji klinis yang dilakukan di seluruh China, yang melibatkan lebih dari 11.000 sukarelawan sehat berusia 9-45 tahun.
Baca Juga: WHO: Republik Demokratik Kongo Mulai Vaksinasi Pertama Mpox
Hasil uji coba menunjukkan bahwa vaksin ini memberikan perlindungan yang kuat terhadap HPV tipe 16 dan 18, galur yang sama yang tercakup dalam vaksin 2-valen, serta lima tipe HPV lainnya yaitu tipe 31, 33, 45, 52, dan 58, dengan tingkat perlindungan lebih dari 98 persen terhadap infeksi persisten yang berlangsung selama lebih dari 12 bulan dan tingkat perlindungan 100 persen terhadap infeksi serviks.
Untuk anak perempuan berusia 9-17 tahun, hanya dua dosis saja sudah cukup untuk menghasilkan respons imun yang sebanding dengan respons imun pada perempuan berusia 18 hingga 26 tahun yang menerima tiga dosis. Untuk anak perempuan berusia 15-17 tahun, saat ini vaksin HPV dua dosis merupakan satu-satunya vaksin HPV yang tersedia di China.
Sebuah studi komparatif menunjukkan bahwa vaksin baru ini memberikan respons imun yang sebanding dengan produk internasional serupa selama setidaknya 30 bulan setelah imunisasi penuh. Temuan ini telah dipublikasikan di jurnal The Lancet Infectious Diseases.
Baca Juga: Kiat Pasangan Selebritas Andrew White dan Nana Mirdad Terangkan Vaksinasi HPV ke Anak
Vaksin baru ini merupakan pencapaian terbaru dari tim peneliti tersebut, yang juga mengembangkan vaksin HPV 2-valen buatan dalam negeri pertama di China pada 2019. Pada 2021, vaksin HPV 2-valen ini telah mendapatkan prakualifikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sejak saat itu telah memasuki pasar di 21 negara.
Kanker serviks merupakan jenis kanker paling lazim keempat di kalangan wanita di seluruh dunia pada 2022, menurut WHO. China menyediakan vaksinasi HPV gratis bagi sekitar 40 persen anak perempuan berusia 13-14 tahun pada 2024, sebagai bagian dari upaya yang sedang berlangsung untuk menanggulangi kanker serviks, demikian menurut Komisi Kesehatan Nasional China.***