Tugas Moral Macron, Prabowo, dan Palestina Merdeka
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Minggu, 01 Juni 2025 01:23 WIB

Langkah ini menjadi tonggak bersejarah dalam upaya internasional mendorong solusi dua negara di Timur Tengah. Slovenia juga mengumumkan akan segera menyusul dalam beberapa hari ke depan. Yaitu mengakui kedaulatan negara Palestina merdeka.
Deklarasi pengakuan tersebut diumumkan secara terpisah oleh para pemimpin ketiga negara, namun dengan pesan yang sama: pengakuan terhadap Palestina adalah bentuk dukungan terhadap perdamaian, keadilan, dan hukum internasional.
“Ini adalah keputusan untuk mendukung hidup berdampingan secara damai antara dua negara: Israel dan Palestina,” ujar Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez dalam pernyataan resmi di Madrid.
Baca Juga: PM Australia Anthony Albanese Kecam Israel Terkait Blokade Pasokan Bantuan ke Gaza
Langkah ini merupakan kelanjutan dari pernyataan bersama yang dirilis pada Maret 2024 oleh para pemimpin Irlandia, Malta, Slovenia, dan Spanyol. Saat itu, mereka menyatakan kesiapan mengakui Palestina jika dinilai dapat memberikan kontribusi positif bagi perdamaian kawasan.
Pemerintah Palestina menyambut pengakuan ini sebagai "langkah berani yang memperkuat legitimasi perjuangan rakyat Palestina." Sejumlah negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Uni Afrika juga memberikan dukungan atas keputusan tersebut.
Sebaliknya, Israel mengecam keras langkah tersebut. Pemerintah Israel menyebut pengakuan itu sebagai “hadiah untuk terorisme” dan langsung menarik duta besarnya dari Spanyol, Irlandia, dan Norwegia sebagai bentuk protes diplomatik.
Baca Juga: Presiden Dewan Eropa: Israel "Harus" Cabut Blokade Gaza dan Izinkan Bantuan Tanpa Hambatan
Dengan pengakuan dari tiga negara Eropa ini, jumlah negara anggota PBB yang mengakui Palestina kini mencapai 146 dari total 193 negara. Keputusan tersebut mencerminkan perubahan signifikan dalam lanskap diplomatik global terkait konflik Israel–Palestina. Jika tidak ada hak veto Amerika, jelas-jelas dunia sebetulnya telah mengakui kedaulatan Palestina.
Alasan negara-negara Eropa mengakui kedaulatan Palestina bervariasi, tetapi umumnya berkaitan dengan faktor-faktor politik, kemanusiaan, hukum internasional, dan dorongan untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina secara damai. Berikut adalah beberapa alasan utama:
Dukungan terhadap Solusi Dua Negara
Baca Juga: LSM Swiss Desak Investigasi Lembaga GHF Dukungan AS Penyalur Bantuan ke Gaza
Banyak negara Eropa mendukung solusi dua negara (two-state solution), yaitu pendirian negara Palestina yang hidup berdampingan secara damai dengan Israel. Pengakuan terhadap Palestina dianggap sebagai langkah untuk menjaga peluang solusi ini tetap terbuka. Ini sesuai Kesepakatan Oslo 1993 .