DECEMBER 9, 2022
Internasional

Media ABC: AS Frustrasi Australia Masih Kirim Tank M1A1 Abrams ke Ukraina

image
Tank M1 Abrams buatan AS (Foto: ANTARA)

Sebelumnya pada April, seorang pejabat pertahanan Australia mengatakan kepada ABC bahwa ada kekhawatiran tentang apakah tank Abrams akan berguna bagi tentara Ukraina karena "atap tank adalah titik terlemah dari Abrams dan ini adalah perang pesawat nirawak."

Tahun lalu, Komite Referensi Urusan Luar Negeri, Pertahanan, dan Perdagangan Senat Australia merekomendasikan agar pemerintah Australia meningkatkan bantuan ke Ukraina, termasuk pengiriman peralatan militer.

Rekomendasi khusus itu termasuk transfer peralatan militer secara standar, termasuk barang-barang yang dinonaktifkan, ke Ukraina kecuali ada argumen yang menentangnya terkait dengan barang tertentu.

Baca Juga: CNN: Tentara Ukraina Keluhkan Kemampuan Tank M1 Abrams AS di Medan Tempur Melawan Rusia

Keputusan ini dibuat di tengah permintaan berulang dari Kiev ke Canberra dengan permintaan resmi untuk bergabung dengan Washington, London, dan Berlin dalam memasok peralatan militer untuk kebutuhan tentara Ukraina.

Sebaliknya, beberapa peralatan yang dinonaktifkan, termasuk tank M1A1 Abrams milik Amerika Serikat, ditempatkan untuk dijual dalam platform perdagangan, yang menyebabkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat Ukraina di Australia.

Kemudian dilaporkan bahwa Menteri Pertahanan Australia Richard Marles telah membahas dengan Kiev "sejumlah opsi" untuk mengirim tank-tank tua, yang harus sesuai dengan aturan ekspor peralatan militer AS ke negara ketiga.

Baca Juga: Laporan Majalah Der Spiegel: Jerman Akan Beli 105 Tank Tempur Baru Versi Leopard 2A8

Kedutaan Besar Rusia di Australia menyatakan bahwa "tank M1A1 Abrams akan terbakar persis seperti (kendaraan infanteri) Bushmaster yang disumbangkan sebelumnya."

Rusia meyakini bahwa kebijakan pasokan senjata ke Ukraina bakal menghambat penyelesaian, yang secara langsung melibatkan negara-negara NATO dalam konflik tersebut.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mencatat bahwa setiap pengiriman yang berisi senjata untuk Ukraina akan menjadi target yang sah bagi Rusia.

Baca Juga: AS Setujui Kemungkinan Penjualan Tank Abrams dan Rudal Hellfire ke Mesir, Total Senilai Rp86 Triliun

Kremlin menyatakan bahwa pengiriman senjata ke Ukraina oleh Barat tidak berkontribusi pada negosiasi dan akan berdampak negatif.***

Halaman:

Berita Terkait