
Oleh ReO Fiksiwan
ORBITINDONESIA.COM - “Kepercayaan adalah taruhan yang bijak. Jika memang iman tidak dapat dibuktikan, apa ruginya jika Anda bertaruh pada kebenarannya dan ternyata itu salah? Jika Anda menang, Anda menang semuanya; jika Anda kalah, Anda tidak kehilangan apa pun. Maka, bertaruhlah tanpa ragu-ragu, bahwa Dia ada.” — Blaise Pascal(1623-1662), Pensées(1670).
Meski didaulat Mahabesar (Omnipotent), tak satupun definisi tetang Tuhan yang sempurna dan paripurna. Lantas definisi apa yang pas untuk mendeskripsi tentang Dia?
Baca Juga: Catatan Denny JA: Mengenali Tipe Personality, Perjalanan Pulang Menuju Diri
Sejak rasio tumbuh — logos (pengetahuan atau kognisi) — dan meninggalkan abad iqnoramus, hipotesis Tuhan malah menjadi lebih rumit dibahas. Apalagi, untuk diyakini.
Sekalipun dengan fasilitas filsafat, teologi dan sains akhir-akhir ini, pembuktian atas Tuhan yang diyakini masih terus dipersoalkan.
Padahal, ada 83 persen (5,3 miliar) manusia yang masih memercayainya dengan berbagai varian dan predikat (Agustin Fuentes, The Creative Spark: How Imagination Made Humans Exceptional, 2017).
Baca Juga: Catatan Denny JA: Paus Baru di Era Artificial Intelligence
Kecuali negara Ceko dan Korea Utara di atas 70 persen ateis, sisanya masih di atas 52 persen percaya ada Tuhan (ateisme) dan rata-rata ateis itu, para sainstis.
Sebut saja, mendiang Stephen Hawking, Christopher Hitchean, Daniel Dennet, Daniel Kahnamen dan Richard Dawkins (84), Neil deGrasse Tyson (66) maupun Sam Harris (56).
Mengapa rata-rata ateis itu kebanyakan para sainstis? Selain disikapi, buku-buku mereka telah mempromosikan tidak ada Tuhan dengan argumen dan hipotesis.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Memahami Kecenderungan Politik dari Dalam Diri
Di antaranya, bukti astrofisika soal 'blackhole' (Hawking; deGrasse Tyson), God No Great (Hitchean), The God Delusion sampai Outgrowing of God (Dawkins), The End of The Faith (Sam Harris), Kinds of Mind (Dennet), God of Mind (Paul Davies), serta God Failed Hypothesis (Victor Stenger), sampai God After Darwin (John F. Haught).