Komunitas Internasional Banyak yang Fasih Berbahasa Indonesia, Kita Bagaimana?
- Penulis : Mila Karmila
- Kamis, 08 Mei 2025 09:02 WIB

Oleh Philips Vermonte*
ORBITINDONESIA.COM - Minggu lalu saya berada di Moskow, diundang untuk berbicara di seminar tentang ASEAN yang diselenggarakan oleh MGIMO, universitas terkemuka di Rusia, yang terjemahan bahasa Inggrisnya adalah School of Government and International Relations.
Ada yang menyebutnya versi Rusia dari Harvard Kennedy School of Government. Ini adalah undangan kedua yang saya terima dari MGIMO. Yang pertama pada tahun 2018, saya ke sana bersama H.E Dr. Marty Natalegawa, mantan Menteri Luar Negeri kita.
Senang bahwa minggu lalu saya bertemu lagi dengan Dubes Indonesia di Moskow Pak Jose Tavarez dan teman-teman di KBRI yang juga mengatur pertemuan dengan Dr. Alexander Popov, seorang ekonom Rusia yang fasih berbahasa Indonesia. Saya juga makan siang dengan Dr. Victor Sumsky, seorang teman lama CSIS dan pengamat Indonesia lama yang juga fasih berbahasa Indonesia.
Saya pergi menonton dua balet di Teater Bolshoi. Terakhir kali di Moskow pada tahun 2018 saya pergi ke Teater Stanislavski, yang jauh lebih kecil dari Bolshoi, dan menonton pertunjukan balet "Swan Lake". Kali ini di Bolshoi, pertunjukan pembuka adalah "Chopiniana", balet yang dikoreografi dengan orkestra klasik Chopin.
Pertunjukan utama adalah "Paquita" yang sebenarnya pertama kali dimainkan pada tahun 1848 di Paris, kemudian dimainkan untuk pertama kalinya di Rusia di St. Petersburg pada tahun 1881. Kemudian dilupakan sejak tahun 1900-an.
Baca Juga: Peneliti CSIS, Andrew W Mantong: Mitra Global Telah Akui Status Indonesia Sebagai Kekuatan Menengah
Baru-baru ini drama tersebut mendapatkan kehidupan baru, dipentaskan lagi di beberapa tempat di Eropa, termasuk Moskow. Yang lebih penting, sesuai kebiasaan saya setiap kali saya memiliki kesempatan untuk pergi ke luar negeri, saya menemukan toko piringan hitam yang bagus di ruang bawah tanah kompleks apartemen di pusat kota Moskow dengan koleksi rock and roll yang bagus.
MGIMO serius dalam melatih spesialis hubungan internasional masa depan mereka, mereka menawarkan sekitar 120 kursus bahasa asing, setiap siswa diharuskan menguasai dua bahasa asing selama masa studi mereka.
Saya mengadakan pertemuan meja bundar dengan beberapa siswa di Pusat ASEAN MGMO dan bertemu dengan beberapa siswa Rusia yang belajar Bahasa Indonesia.
Baca Juga: Peneliti CSIS Andrew W Mantong: Donald Trump Dikhawatirkan Akan Runtuhkan Sistem Multilateral
Dan sangat terkesan bahwa beberapa dari mereka menurut saya telah mencapai tingkat penguasaan Bahasa Indonesia yang baik meskipun mereka belum pernah ke Indonesia. Ada juga beberapa cendekiawan muda yang fasih berbahasa Indonesia.