DECEMBER 9, 2022
Jakarta

Pilkada Jakarta 2024, CSIS: Skenario Calon Tunggal Sudah Kebablasan

image
Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes (tengah) di Jakarta, Kamis 8 Agustus 2024. (ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM - Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menilai, bila skenario calon tunggal di Pilkada Jakarta 2024 terjadi, itu sudah termasuk "kebablasan" dalam konteks demokrasi.

“Menurut saya itu tidak menunjukkan semangat untuk membangun demokrasi yang sehat,” kata Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes di kawasan Gambir, Jakarta, Kamis 8 Agustus 2024.

Arya menjelaskan, esensi Pilkada adalah kompetisi, sehingga bila di Jakarta tidak menyajikan kompetisi atau calon tunggal saja, ini tidak menunjukkan praktik demokrasi yang baik.

Baca Juga: Pilkada Jakarta 2024, Khoirudin PKS: Anies Baswedan Telah Diberi Batas Waktu Cari Rekan Koalisi

“Kalau kita lihat di Jakarta, sebenarnya potensinya terjadi head to head itu bisa terjadi kalau PKS, NasDem, dan PKB, plus PDI Perjuangan bisa solid,” katanya.

Walaupun demikian, ia mengatakan bahwa bila salah satu atau dua partai dari empat itu ada yang memutuskan bergabung dengan koalisi lain, dua partai tersisa masih dapat mengusung calon, kecuali koalisi NasDem dan PKB.

“Jadi, saya kira kita mendorong agar partai-partai yang belum menentukan calon ini, dalam hal ini tentu, PKS, NasDem, PKB, dan PDIP tentunya untuk paling tidak bisa memberikan sinyalemen kira-kira akan mendukung siapa, dan itu penting juga bagi kita supaya desain calon tunggal ini menjadi bisa diprediksi dengan cepat,” ujarnya.

Baca Juga: Pilkada Jakarta 2024: PKS Buka Opsi Tinggalkan Anies Baswedan, Bergabung ke Koalisi Indonesia Maju Usung Ridwan Kamil

Ia menjelaskan bahwa untuk mengusung calon di Pilkada Jakarta mensyaratkan harus mempunyai 22 kursi di DPRD berdasarkan hasil Pemilu 2024.

Berdasarkan data yang dihimpun CSIS, PKS memiliki 18 kursi, NasDem 11, PKB 10, dan PDI Perjuangan 15. ***

Berita Terkait