DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Pangeran Cevi Yusuf Isnendar Al Banjari Dinobatkan Jadi Sultan Banjar Kalimantan

image
Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Ahmad Bagiawan (kiri) mewakili Gubernur Kalsel H, Muhidin menghadiri penobatan Pangeran Cevi Yusuf Isnendar Al Banjari dinobatkan sebagai Sultan Banjar Kalimantan yang dipimpin Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025. ANTARA/HO-Medcen Kalsel

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menobatkan Pangeran Cevi Yusuf Isnendar Al Banjari sebagai Sultan Banjar Kalimantan, yang berlangsung di Kraton Majapahit, Jakarta.

Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H. Muhidin di Banjarmasin, Rabu, 7 Mei 2025 mengapresiasi penobatan Sultan Banjar Kalimantan tersebut, karena menjadi peristiwa penting bersejarah pada tradisi budaya Banjar.

"Penobatan ini adalah tonggak sejarah penting dalam pelestarian budaya Banjar. Kami sangat menghargai upaya menjaga nilai-nilai luhur yang menjadi jati diri masyarakat Kalimantan Selatan," kata Muhidin.

Baca Juga: Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan Intervensi Serentak untuk Cegah dan Turunkan Angka Stunting

Saat penobatan tersebut, turut hadir Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, pengusaha Chairul Tanjung, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, dan Ketua MPR RI periode 2019-2024 Bambang Soesatyo.

Kemudian, politisi Azwar Anas, Bupati Sumenep Achmad Fauzi, sesepuh TNI Jenderal (Purn) A. M. Hendropriyono, serta Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Kalsel Ahmad Bagiawan mewakili Gubernur Kalsel.

Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Kalsel Ahmad Bagiawan menuturkan penobatan Sultan Banjar Kalimantan memperkuat identitas budaya dan menjadi sarana mempererat persatuan masyarakat Banjar di berbagai daerah.

Baca Juga: Sarapan Hari Kedua di IKN, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Disuguhi Soto Banjar Hingga Wedang Sereh

Sementara itu, sesepuh Jenderal (Purn) A. M. Hendropriyono juga sempat menyapa warga Banjar melalui Bagiawan.

"Beliau sangat senang bertemu dengan orang Banua Kalimantan Selatan karena diketahui Jenderal (Purn) A. M. Hendropriyono memang masih ada darah atau keturunan banjar,” ujar Bagiawan.

Selain penobatan, Bagiawan menambahkan acara ini juga menjadi momen untuk memperkuat semangat persatuan dan kesatuan di antara masyarakat Banjar, serta meningkatkan peran budaya Banjar terhadap pembangunan daerah.

Baca Juga: Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Supian HK Bangga dan Apresiasi Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Banjar

Diketahui, penobatan raja muda atau raja pada tradisi Banjar seringkali menjadi bagian dari upacara yang lebih luas, seperti Festival Erau yang juga mencakup pemberian gelar kepada tokoh masyarakat yang berjasa.***

Berita Terkait