DECEMBER 9, 2022
Internasional

Jumlah Anak di Jepang Turun 44 Tahun Berturut-turut, Capai Rekor Baru

image
Ilustrasi anak Jepang (Foto: Living in Japan)

ORBITINDONESIA.COM - Jumlah anak di Jepang diperkirakan telah menyusut selama 44 tahun berturut-turut ke rekor terendah baru, berdasarkan data pemerintah pada Minggu, 4 Mei 2025, saat negara itu berjuang untuk membalikkan tren penurunan kelahiran.

Jumlah anak di bawah 15 tahun, termasuk penduduk asing, adalah 13,66 juta per 1 April, turun 350.000 dari tahun lalu, menurut data yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang sebelum hari libur Hari Anak Nasional pada Senin, 5 Mei 2025.

Rasio anak terhadap keseluruhan populasi Jepang turun 0,2 poin persentase menjadi 11,1 persen, juga yang terendah sejak data pembanding tersedia pada tahun 1950.

Baca Juga: Kabupaten Indramayu Jawa Barat Masih Termiskin, Bupati Lucky Hakim Malah Liburan ke Jepang

Menurut data PBB, meskipun pengambilan data survei di tanggal yang berbeda, Jepang memiliki rasio anak terendah kedua di antara 37 negara dengan populasi sedikitnya 40 juta, hanya di belakang Korea Selatan sebesar 10,6 persen.

Pemerintah Jepang telah memprioritaskan upaya memerangi angka kelahiran yang menurun dengan cepat di negara tersebut dan menerapkan berbagai inisiatif seperti menyediakan lebih banyak bantuan keuangan untuk rumah tangga yang membesarkan anak, memperluas layanan penitipan anak, dan mengizinkan gaya kerja yang fleksibel bagi para orang tua.

Namun, berbagai inisiatif tersebut belum menghentikan penurunan yang telah berlangsung selama puluhan tahun di Jepang.

Baca Juga: Wakil Gubernur Rano Karno: Jepang Sediakan 148 Ribu Lowongan Untuk Pekerja Dari Indonesia

Berdasarkan jenis kelamin, terdapat 6,99 juta anak laki-laki dan 6,66 juta anak perempuan di Negara Matahari Terbit tersebut.

Sedangkan berdasarkan usia, 3,14 juta anak berusia 12 hingga 14 tahun, dibandingkan dengan 2,22 juta anak berusia 0 hingga 2 tahun, yang menunjukkan tren yang terus berlanjut yaitu jumlah anak yang lahir semakin sedikit.

Jumlah anak di Jepang telah terus menurun sejak 1982, setelah mencapai puncaknya pada 1954 dengan jumlah 29,89 juta, dengan ledakan kelahiran kedua terjadi antara 1971 dan 1974.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Indonesia dan JICA Jepang Memulai Kerja Sama dalam Sektor Caregiver

Data pemerintah juga menunjukkan bahwa per 1 Oktober tahun lalu, jumlah anak menurun dari tahun lalu di semua 47 prefektur.

Halaman:

Berita Terkait