Buku Franz Boas Mengungkap Bagaimana Manusia Primitif Berpikir, Berorganisasi, dan Berkebudayaan
- Penulis : Abriyanto
- Jumat, 02 Mei 2025 00:33 WIB

Franz Boas. Pikiran Manusia Primitif; Bagaimana Manusia Primitif Berpikir, Berorganisasi, dan Berkebudayaan. Penerbit: IRCiSoD. Tebal: 348 hlm.
ORBITINDONESIA.COM - Dampak abadi karya Franz Boas yang paling populer ini terus bergema sejak terbit pertama kali pada tahun 1911. Berbagai reaksi muncul entah dari penggemar ilmu pengetahuan maupun dari pembenci ilmu dan dunia ilmiah.
Nazi melemparkan buku Manusia Primitif karya Franz Boas ini ke api. Para pendukung supremasi kulit putih dan pembenci kulit berwarna-contohnya sistem apartheid di Afrika Selatan-mengutuk habis-habisan buku ini.
Bagi para cendekia dan ilmuwan, karya klasik Franz Boas ini mash tetap menjadi salah satu pencapaian besar dalam studi tentang manusia sejak zaman primitif sampai sekarang.
Franz Boas (1858-1942) menerima gelar Ph.D di bidang fisika di negeri kelahirannya, Jerman. Dia kemudian pindah ke Amerika Serikat tahun 1886 tempatnya memulai riset antropologis yang kemudian mengisi kehidupan profesionalnya sebagai cendekiawan sampai akhir hayatnya.
Sebagai pengajar di Universitas Columbia periode 1896-1937, dia memengaruhi banyak antropolog besar seperti Ruth Benedict, Margaret Mead dan A.L. Kroeber.
Baca Juga: Buku Islamic Psychology Jelaskan Perilaku dan Pengalaman Manusia Dalam Perspektif Islam
Boaz aktif menulis di bidang antropologi sampai-sampai menghasilkan 600 artikel, puluhan buku dan banyak studi monumental tentang bahasa, pertumbuhan populasi, variasi fisik manusia dan komponen-komponen psikologis dari perilaku budaya.
Franz Boas (1858–1942) adalah seorang antropolog dan ilmuwan sosial asal Jerman yang dikenal sebagai "Bapak Antropologi Amerika". Lahir di Minden, Jerman, ia mengenyam pendidikan di bidang fisika, namun setelah pindah ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19, ia beralih ke antropologi.
Boas adalah pionir dalam mengembangkan pendekatan antropologi budaya yang berfokus pada relativisme budaya, yakni pandangan bahwa setiap budaya harus dipahami dalam konteksnya sendiri, bukan dengan mengukur budaya lain menggunakan standar budaya Barat.
Baca Juga: Tahafut at-Tahafut, Buku Ibnu Rusyd yang Membela Pemikiran Filsafat yang Dikritik Al Ghazali
Salah satu karya terkenalnya adalah The Mind of Primitive Man (1911), yang menantang pandangan rasis dan mengkritik teori-teori mengenai hierarki ras.
Boas juga dikenal sebagai mentor bagi banyak antropolog terkenal, termasuk Margaret Mead dan Ruth Benedict, dan berperan besar dalam mendirikan disiplin antropologi di Amerika Serikat.
Ia mengembangkan metode penelitian lapangan yang menekankan pentingnya kerja lapangan etnografi dan analisis budaya. Franz Boas meninggal pada tahun 1942, tetapi warisan pemikirannya terus memengaruhi perkembangan antropologi hingga saat ini.***