DECEMBER 9, 2022
Buku

Madilog; Materialisme, Dialektika, dan Logika, Buku Karya Dahsyat Tan Malaka

image
Buku karya Tan Malaka. Madilog; Materialisme, Dialektika, dan Logika (Foto: Istimewa)

Tan Malaka. Madilog; Materialisme, Dialektika, dan Logika. Penerbit: IRCiSoD. Tebal: 534 halaman.

ORBITINDONESIA.COM - Buku Madilog karya Tan Malaka mengajarkan pembaca untuk menggunakan logika dan metode ilmiah dalam menganalisis fenomena sosial dan alam.

Tan Malaka memadukan prinsip materialisme, yang menekankan bahwa segala sesuatu di dunia berasal dari materi; dialektika, yang merupakan metode berpikir kritis yang menekankan pada perubahan dan kontradiksi; serta logika, yang menekankan pada cara berpikir yang runtut dan sistematis.

Baca Juga: Gugurnya Tan Malaka 21 Februari 76 Tahun Silam Dibedah Dalam Diskusi Publik di Kabupaten Lima Puluh Kota

Buku ini diawali dengan kritik Tan Malaka terhadap cara berpikir yang penuh takhayul dan dogma di masyarakat. Ia menekankan pentingnya rasionalitas dan penggunaan pengetahuan ilmiah untuk membebaskan bangsa dari keterbelakangan.

Menurutnya, hanya dengan cara berpikir yang kritis dan rasional, bangsa Indonesia dapat membebaskan diri dari penjajahan dan membangun masa depan yang lebih baik.

Selain itu, Tan Malaka juga mengaitkan konsep-konsep ini dengan perjuangan politik dan sosial, termasuk bagaimana pemikiran materialisme-dialektis dapat diterapkan dalam gerakan pembebasan nasional. Melalui "Madilog", Tan Malaka mencoba mendidik para pejuang kemerdekaan dan masyarakat Indonesia untuk berpikir lebih maju dan siap menghadapi tantangan modern.

Baca Juga: Partai Murba Reborn, Pendiri Tan Malaka Institute Ben Ibratama Tanur Diberi Mandat Siapkan Kepengurusan

Poin-poin utama: Materialisme: Semua fenomena dapat dijelaskan melalui materi, tanpa melibatkan unsur mistis atau supranatural. Dialektika: Kehidupan penuh dengan perubahan dan kontradiksi, dan perubahan sosial bisa dipahami melalui analisis dialektis. Logika: Cara berpikir yang sistematis dan berbasis fakta sangat diperlukan dalam menghadapi masalah politik, sosial, dan ekonomi.

"Madilog" menjadi fondasi bagi intelektual progresif di Indonesia dan merupakan refleksi dari pemikiran Tan Malaka yang berusaha membawa revolusi tidak hanya secara fisik, tetapi juga dalam ranah intelektual dan filosofis.

Tan Malaka atau Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka (2 Juni 1897 – 21 Februari 1949) adalah pengajar, filsuf, pejuang kemerdekaan Indonesia, pendiri Partai Murba, salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.

Baca Juga: Tan Malaka Institute Gelar Diskusi Publik Bertema Pendidikan Nasional dan Tan Malaka

Ia menulis Naar de Republiek Indonesia, buku pertama yang ditulis oleh pribumi Hindia Belanda untuk menggambarkan gagasan Hindia Belanda yang merdeka sebagai Indonesia. Untuk itu Muhammad Yamin memberikan julukan Tan Malaka sebagai 'Bapak Republik'. ***

Berita Terkait