DECEMBER 9, 2022
Kolom

Ramadhan Syukur: QRIS yang Bikin AS Meringis

image
Ilustrasi QRIS (Foto: BCA)

ORBITINDONESIA.COM - Kemarin istri gue yang pernah kerja di bank bilang, salah satu tenaga ahli perancang QRIS yang diajak BI adalah temannya.

Di WAG temannya membuat video dan berpesan, jangan mau ditekan Amerika untuk kembali menggunakan perusahaan penyedia layanan pembayaran dan lembaga perbankan mereka. Apalagi sampai diambil alih.

Gue setuju. Dan sekedar pengingat.

Baca Juga: QRIS Buatan Bank Indonesia Bakal Bisa Transfer, Tarik, dan Setor Tunai: Akankah ATM Konvensional Tergantikan?

Pada 2017, Bank Indonesia meluncurkan GPN. Sebuah sistem yang mengintegrasikan kanal transaksi elektronik antarbank di Indonesia. Tujuannya untuk membangun sistem pembayaran nasional yang aman, efisien, dan terinterkoneksi.

Pada 17 Agustus 2019, bertepatan dengan HUT ke-74 Republik Indonesia, BI dan ASPI (Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia) lanjut meluncurkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai standar kode QR untuk sistem pembayaran nasional.

Selama pandemi COVID-19, peluncuran QRIS justru berhasil mempercepat adopsi pembayaran digital secara contactless. Lebih aman, kan?

Baca Juga: Pedagang Protes Soal Biaya Layanan QRIS, Dokter Tirta Justru Rasakan Manfaatnya Meskipun Dipotong 0.7 Persen

Pelan tapi pasti, QRIS tahu-tahu sudah digunakan secara luas mulai dari kafe, lembaga donasi, warung nasi Padang, warteg, tukang sayur, UMKM, sampai pedagang bakso keliling. Gak perlu lagi bawa kartu debet atau kredit, gak perlu bawa duit cash, cukup buka hape, scan QR yang tersedia. Pembayaran selesai.

Dan kepraktisan pembayaran QRIS ternyata lanjut gak cuma digunakan di Indonesia. Ketika QRIS tahun 2022 mulai digunakan di Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina, Laos, Brunei Darussalam, juga rencananya di Jepang, barulah Amerika sadar bahwa kedigdayaan sebagai penyedia layanan pembayaran dan lembaga perbankan mereka sudah dipreteli.

Donald Trump, yang kembali jadi presiden pun geram dengan adanya QRIS yang pernah diluncurkan oleh temannya sendiri, Presiden Indonesia ke-7, yang ijazahnya terus dicurigai sebagai ijazah palsu sampai detik ini, Joko Widodo. Mantan presiden yang oleh pembencinya tapi pengguna setia QRIS dipanggil Mulyono.

Baca Juga: Sudahkah Kamu Menggunakan Layanan QRIS? Inilah Segudang Manfaat Bagi UMKM dan Konsumen yang Perlu Kalian Tahu

Ya, di era Jokowi itulah sistem QRIS GPN dikembangkan dan berkembang sampai saat ini sebagai layanan pembayaran QR yang lebih efisien dan seragam secara nasional dan mulai menginternasional.

Halaman:

Berita Terkait