DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Guru Besar UIN, Ahmad Tholabi Kharlie: Idulfitri Merupakan Manifestasi Kebaikan Bersama

image
Tangkapan layar Guru Besar sekaligus Wakil Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Ahmad Tholabi Kharlie, saat membawakan khotbah Shalat Idul Fitri 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin, 31 Maret 2025. ANTARA/Sean Filo Muhamad/Youtube Sekretariat Presiden

ORBITINDONESIA.COM - Guru Besar sekaligus Wakil Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie mengungkapkan, Idulfitri merupakan bentuk manifestasi kebaikan terhadap sesama.

"Otentisitas seorang hamba di hadapan Allah dimanifestasikan melalui pikiran dan tindakan yang semata-mata diperuntukkan bagi kebaikan dan kemaslahatan bersama," kata Ahmad Tholabi Kharlie saat membawakan khotbah Salat Idulfitri 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin, 31 Maret 2025.

Ahmad Tholabi Kharlie menekankan, ibadah puasa bukan hanya bertujuan untuk memperbaiki individu secara spiritual, tetapi juga sebagai modal sosial dalam membangun tatanan masyarakat yang lebih baik.

Baca Juga: Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al Hudhaify Akan Berkhotbah Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta

"Puasa akan melahirkan pribadi-pribadi yang menghargai proses penempaan. Puasa akan membentuk pribadi, kelompok masyarakat, bahkan negara menjadi lebih baik," tambahnya.

Ia menyoroti pentingnya keadaban publik sebagai hasil dari amaliah Ramadan. Menurutnya, zakat, infak, dan sedekah bukan hanya ibadah personal, tetapi juga merupakan instrumen afirmatif dalam memperkuat solidaritas sosial dan menciptakan keadilan ekonomi.

Dalam konteks sosial, Tholabi mengutip laporan The World Giving Index 2024 yang menempatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia. Peningkatan pengumpulan zakat setiap tahunnya, menurut dia, menjadi bukti bahwa kesadaran sosial umat Islam terus berkembang.

Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal di Jakarta Sajikan Syiar, Pameran, Tur, Hingga Lokakarya Sampai 28 Februari 2025

"Capaian kebaikan ini tentu saja harus kita kelola dengan baik dan efektif sebagai manifestasi dari komitmen kita dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan," ujarnya.

Tholabi juga menyoroti pentingnya menjaga nilai-nilai yang telah ditanamkan selama Ramadan, seperti kebersamaan dan persatuan.

Menurutnya, tradisi tadarus selama Ramadhan seharusnya tidak hanya dimaknai sebagai tilawah, tetapi juga sebagai upaya aktivasi akal dalam memahami fenomena kehidupan.

Baca Juga: Romo Hani Rudi Hartoko: Terowongan Silaturahim Antara Istiqlal dan Katedral Mudahkan Mobilisasi Saat Misa Natal

"Budaya literasi selama Ramadan haruslah diteruskan dan dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan formal maupun non-formal untuk mewujudkan kemajuan bangsa Indonesia dan menyongsong Indonesia emas tahun 2045," tuturnya.

Menutup khotbahnya, Prof Tholabi mengingatkan bahwa Idulfitri bukan sekadar momen kembali suci, tetapi juga momentum menanamkan kebajikan di ruang publik.

Ia menegaskan bahwa semangat Ramadan seharusnya menjadi panduan dalam membangun kehidupan yang bebas dari korupsi dan ketidakadilan.

Baca Juga: Masjid Istiqlal Disterilkan Jelang Salat Id yang Akan Dihadiri Presiden Prabowo dan Wapres Gibran

Tholabi mengajak seluruh umat Islam untuk terus berupaya membangun bangsa yang maju, sejahtera, dan penuh keberkahan.***

Halaman:

Berita Terkait