DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Rusmin Sopian: Paradoks Kehidupan

image
Ilustrasi paradoks kehidupan (Foto: Istimewa)

ORBITINDONESIA.COM - Langit pucat pasi
Awan menghitam
Bumi menangis
Ada yang bersedih
Ada yang lara
ada yang berduka
Bahkan ada yang mati karena ulah mereka yang berjiwa purba

Otak mereka hanya dipenuhi duit dan duit
Raga mereka hanya berlumuran duit dan duit
Jiwa mereka hanya dilumuti duit dan duit

Nurani mereka seolah terbuat dari tulang yang bernama duit
Duit memartabatkan raga mereka 

Baca Juga: Cerpen Rusmin Sopian: Matinya Tukang Kritik 

Sementara itu,
tetangga mereka ada yang mati kelaparan
Kerabat mereka ada yang mati kehausan
Sahabat mereka ada yang mati lemas
Bahkan anak mereka ada yang mati kekenyangan

Paradoks kehidupan terlihat di depan mata kita
Masihkah kita bangga sebagai manusia?
Masihkah kita bangga sebagai insan yang berbudi luhur?
Rumput yang bergoyang pun enggan menjawab

Rerumputan itu pun kering kerontang
Suaranya mati kepanasan disiram mentari yang garang

Baca Juga: Cerpen Rusmin Sopian: Sujud Terakhir Sang Jagoan

Toboali, Maret 2025

*Rusmin Sopian, penulis asal Toboali, Bangka Selatan.***

Berita Terkait