Kolom
Tenget dan Surat Edaran Gubernur Bali 07/2025: Catatan Paradoks Wayan Suyadnya
- Penulis : Abriyanto
- Selasa, 25 Maret 2025 09:02 WIB
.jpeg)
Ilustrasi - Pura Besakih di Rendang, Karangasem,14 April 2019. (ANTARA)
Dan di antara semua aturan ini, ada satu hal yang tak kalah penting: kesadaran. Kesadaran bahwa Bali bukan sekadar tempat wisata, tetapi rumah bagi sebuah budaya yang sakral.
Wisatawan asing maupun domestik harus tahu batasan, dan masyarakat Bali, kita semua juga harus menjadi penjaga. Tak ada gunanya aturan yang sangat baik ini, jika kita sendiri ikut melanggarnya.
Paradoks akan selalu ada. Tetapi keseimbangan hanya akan terjaga jika kita semua mengambil peran.
Baca Juga: I Wayan Suyadnya: Di Masa Mendatang, Perlu Satupena Awards untuk Penulis di Tingkat Daerah
Mari menjaga Bali, bukan hanya karena aturan, tetapi karena kesadaran. Sebab Bali, gumi tenget, warisan yang tak boleh hilang dalam pusaran zaman.***
Denpasar, 25 Maret 2025