Oplos Theory dan Korupsi di Pertamina
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Senin, 10 Maret 2025 09:05 WIB

Kasus ini memang salah satu kasus yang paling canggih mengenai cara mencuri uang Pertamina dan uang negara dari titik impor sampai ke pengoplosan dan penjualan. Koruptornya dapat berkali kali dalam seluruh rantai suplai BBM dari impor, pengaspalan, sampai ke depo tempat pengoplosan atau blending terjadi. \
Modusnya juga lengkap transaksi fiktif, dokumen fiktif, barang oplosan, tapi hasilnya cuan yang sangat besar. Negara dirugikan 193 triliun rupiah setiap tahun. Nilai itu tidak mungkin ditampung oleh oknum sekelas karyawan pertamina. Uang sebanyak itu hanya bisa dilahap oleh bandit besar, bandit di atas bandit, mafia di atas mafia.
Sejarah Oplos
Baca Juga: Kejaksaan Agung Ungkap Peran Dua Tersangka Baru di Kasus Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina
Pertamina adalah perusahaan paling tua di dunia dalam urusan minyak. Kilang Pertamina adalah kilang pertama di dunia yang membuat bahan bakar minyak. Jadi Pertamina itu perusahaan kelas atas, bukan perusahaan kelas blending atau kelas oplosan.
Pertamina adalah perusahaan tempat belajar banyak perusahaan minyak dunia. Karena kualitas crude dan selanjutnya BBM terbaik di dunia telah dihasilkan oleh perusahaan hulu dan oleh kilang kilang milik Pertamina. Dalam soal menghasilkan BBM Pertamina adalah yang nomor satu di dunia. Sejarahnya demikian.
Lalu bagaimana Pertamina berubah menjadi perusahaan kelas oplosan? Siapa yang membawa teori ini, siapa yang punya ide mengoplos minyak di Pertamina? Ini perlu riset mendalam, karena Pertamina tidak memiliki tradisi oplos sejak zaman Belanda sampai dengan Soeharto berhenti jadi presiden, Pertamina bukan kelas oplos.
Baca Juga: ANALISIS: Pertamina Patra Niaga, Kasus Pertamax Oplosan dan Krisis Kepercayaan
Dulu minyak terbaik di dunia di Minas terhubung dengan kilang Pertamina tempat minyak diolah di Pangkalan Brandan diangkut ke seluruh dunia. Begitulah minyak di seluruh wilayah Indonesia yang terbaik diolah di kilang, menjadikan Pertamina adalah perusahaan terbesar di Asia di luar perusahaan Jepang di masanya.
Sekarang bagaimana Pertamina? Semua bahan bakar dioplos di Pertamina, solar dioplos dengan sawit, ethanol dioplos dengan bensin dan gas dioplos dengan batubara melalui gasifikasi batubara.
Siapa yang membawa teori oplos ini sehingga bensin atau RON 86, dioplos dengan Pertalite atau RON 90 dan Pertalite dioplos lagi menjadi Pertamax atau RON 92. Kelihatannya ada yang mengajarkan ke Pertamina teori oplos selama 10 tahun terakhir. Padahal Pertamina yang mengajarkan dunia bagaimana mencari minyak dan membuat BBM terbaik. Seperti dulu Indonesia mengajarkan dunia bagaimana membuat rokok terbaik.
*Salamuddin Daeng adalah pengamat ekonomi. ***