Pemprov Luncurkan Tema Bulan Bahasa Bali 2026 Usai Sukses Pelaksanaan di 2025
- Penulis : Mila Karmila
- Senin, 03 Maret 2025 00:15 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah Provinsi Bali meluncurkan tema Bulan Bahasa Bali 2026 setelah sukses dilaksanakan tahun ini.
“Penutupan ini sekaligus meluncurkan tema Bulan Bahasa Bali Ke-8 Tahun 2026 dengan tema Atma Kerthi Udiana Purnaning Jiwa, becik pisan (bagus sekali),” kata Gubernur Bali Wayan Koster dalam siaran Pemprov Bali di Denpasar, Minggu, 2 Maret 2025.
Dalam penutupan Bulan Bahasa Bali 2025 itu, Gubernur Koster menyampaikan rasa bangganya atas kesuksesan penyelenggaraan tahun ini, apalagi ia dapat melihat langsung remaja Bali mengikuti lomba debat berbahasa Bali.
Baca Juga: Walikota Jaya Negara: Denpasar Festival Jadi Hub Industri Kreatif untuk Pertumbuhan Ekonomi Lokal
“Sengaja saya minta pak kadisbud coba tampilkan debat dalam Bahasa Bali ternyata bagus sekali, kita boleh mengikuti arus modernisasi tapi budaya harus tampil kuat sekuat-kuatnya, Astungkara tadi apa yang kita khawatirkan terjawab, ada yang jago debat tadi bagus yang nyanyi juga bagus,” ujarnya.
Koster mengatakan, gelaran Bulan Bahasa Bali ini telah dan akan rutin selenggarakan untuk menguatkan karakter dan menjaga tradisi.
Ia mengingatkan bahwa Pemprov Bali telah melaksanakan Bulan Bahasa Bali secara rutin sejak 2019, ini dimulai dari kekhawatiran anak-anak muda meninggalkan bahasa, aksara, dan tradisi Bali karena gempuran teknologi.
Baca Juga: Dua Siswa yang Beraksi Mesum di Ruang Kelas SMAN 6 Denpasar Kena Sanksi dari Disdikpora Bali
“Di sekolah harus Berbahasa Indonesia, di tempat kerja karena kebutuhan kantor harus berbahasa asing, dan di rumah karena kebiasaan di luar juga semakin sedikit yang komunikasi Berbahasa Bali, saya juga mencatat di rumah ada pakai mami papi bahkan mother, lupa sama meme dan dadong,” kata dia.
Berangkat dari sana Gubernur Bali berkomitmen melestarikan kebudayaan dalam program prioritasnya, mulai dari membentuk Perda Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali, Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.
Selain itu ada pula Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan Dan Penggunaan Bahasa, Aksara, Dan Sastra Bali, serta penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.
Baca Juga: I Wayan Koster akan Bangun Bali Sesuai Visi Nangun Sat Kerthi Loka
Peluncuran tema tahun 2026 sendiri menyusul kesuksesan Bulan Bahasa Bali Ke-7 Tahun 2025 ini yang bertema Jagat Kerthi: Jagra Hita Samasta.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Bali I Gede Arya Sugiartha menyampaikan kegiatan yang berlangsung 1 Februari-1 Maret 2025 ini telah diikuti oleh 1.487 dari 1.500 desa adat serta 667 dari 716 desa/kelurahan se-Bali.
“Dari 152 SMA, sebanyak 131 sekolah melaksanakan Bulan Bahasa Bali tahun ini, yang menggembirakan, SMK dan SLB seluruhnya berpartisipasi melaksanakan Bulan Bahasa Bali tahun ini,” ujar Arya.
Baca Juga: Buku I Ngurah Suryawan Mengulas Dinamika Masyarakat Adat dan Kebudayaan di Bali Hingga Papua
Berbagai kegiatan dilaksanakan, seperti perlombaan, dimana Pemprov Bali menggelar 12 lomba dengan 805 peserta, yang paling menarik tahun ini Disbud Bali banyak memanfaatkan media sosial dan akhirnya mendapat 2 juta penonton pada konten Instagram dan FaceBook.***