Kerbau Belang Toraja Tercatat sebagai Kekayaan Intelektual Komunal Berupa Sumber Daya Genetik
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Kamis, 20 Februari 2025 05:46 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Hukum RI mencatatkan "Tedong Bonga" atau Kerbau Belang Toraja sebagai kekayaan intelektual komunal (KIK) berupa sumber daya genetik (SDG) asal Toraja, yang tertuang pada Surat Pencatatan KIK yang diterbitkan Kemenhum RI, Selasa, 18 Februari 2025.
"Pencatatan kekayaan intelektual komunal salah satu hewan khas Toraja ini merupakan tindak lanjut dari koordinasi yang dilakukan Tim Kanwil Kemenhum Sulsel dengan Pemkab Tana Toraja dan Toraja Utara," kata Kepala Kanwil Kemenkum Sulsel Andi Basmal melalui siaran persnya yang diterima, di Sulawesi Selatan, Rabu, 19 Februari 2025.
Kakanwil menyatakan pihaknya pada Selasa (18/2) juga telah memasukkan data pencatatan Kekayaan Intelektual Komunal Tedong Bonga pada aplikasi KIK Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) dan di hari yang sama, terbit Surat Pencatatan KIK Sumber Daya Genetik dengan Nomor: SDG732025000073.
Andi Basmal menyampaikan KIK Sumber Daya Genetik “Tedong Bonga” ini dicatatkan untuk melindungi kekayaan budaya tradisional, menjaga ciri khas daerah, dan menjaga warisan budaya generasi penerus.
"Pencatatan ini dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat pada dua kabupaten tersebut. Selain itu, dapat mendukung pariwisata, mengingat Tana Toraja dan Toraja Utara adalah salah satu daerah dengan objek wisata unggulan di Provinsi Sulawesi Selatan," katanya.
Menurutnya, hal ini juga sebagai realisasi dari instruksi Menteri Hukum Supratman Andi Agtas untuk memberikan pelindungan terhadap potensi kekayaan intelektual Kerbau Belang Toraja.
Sebelumnya, Tedong Bonga tahun 2012 lalu telah mendapat Penetapan Rumpun Kerbau Toraya dari Menteri Pertanian yang menegaskan kekayaan sumber daya genetik adalah ternak asli Toraja.
Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kanwil Kemenkum Sulsel, Demson Marihot menambahkan, bahwa surat pencatatan KIK ini diterbitkan sebagai bagian dari perlindungan, pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan KIK sesuai dengan peraturan Perundang-undangan.
"Pencatatan ini dimohonkan oleh Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tana Toraja dan Dinas Pertanian Kabupaten Toraja Utara.
"Koordinasi dengan kedua dinas terkait ini juga telah dilakukan dengan baik. Oleh karena itu, kami menyampaikan bahwa ini untuk pelayanan kami kepada daerah dan masyarakat," katanya menambahkan.***