DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Lukisan Anak Kecil Menunggang Kerbau yang Pernah Dimiliki Pendiri Kompas, Sekarang Dirawat Wina Armada

image
Inilah Lukisan Legendaris Karya Basuki Abdullah yang Pernah Dimiliki Pendiri Harian Kompas Jakob Oetama.

ORBITINDONESIA – Lukisan yang tergolong antik karya Basuki Abdullah tahun 1976 dibeli oleh pendiri Harian Kompas Jakob Oetama, langsung dari pelukisnya.

Karya lukis ini kemudian diberikan kepada Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Lembaga Pendidikan Pers Dokter Soetomo (LPDS).

“Lantas karena tidak terawat, dan tidak ada yang merawat, diserahkan kepada saya,” kata Wina Armada, wartawan senior, penulis buku tentang pers, yang sekarang menjadi penasihat hukum Dewan Pers, seperti diceritakan oleh mantan wartawan Harian Kompas Mohammad Nasir kepada OrbitIndonesia, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Baca Juga: Survei Polmatrix Indonesia: Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid Pasangan Paling Tinggi Elektabilitasnya

Baca Juga: Tokoh Muda Minahasa Sulawesi Utara Jenike Hesri Kampanyekan Antigolput Lewat Teknologi Informasi

Baca Juga: Gus Yahya PBNU Minta Wayan Koster Bercerita Mengelola Keharmonian Bali Dalam Kemajemukan di Forum R20

Menurut cerita JO, panggilan akrab Jakob Oetama, waktu itu, lambang Penerbit Buku Kompas, anak kecil duduk di atas kerbau, diilhami dari lukisan ini.

“Saya dulu waktu kecil juga suka ngangon (menggembala) kerbau,” kata Jakob sebagaimana diceritakan beberapa kawan yang mengetahui percakapan itu.

Hanya kemudian untuk penyesuaian dengan kemudahan reproduksi sebagai logo atau lambang penerbit Buku Kompas, ada beberapa modikasi.

Kerbau rupanya juga menginspirasi pemimpin perusahaan Harian Kompas. Menurut mendiang P. Swantoro yang semasa hidupnya mendampingi JO dalam mengelola perusahaan di lingkungan Kompas Gramedia, kadang-kadang pimpinan perlu ngebo ---seperti kerbau. Artinya dalam suatu waktu, tidak memfungsikan kepekaan terhadap apa yang terjadi di luar, berlagak dungu seperti kerbau supaya tidak stres. ***

Berita Terkait