DECEMBER 9, 2022
Jakarta

Efisiensi Mulai Merambah Sektor Swasta, Harga Pangan Merambat Naik

image
Ilustrasi pemutusan hubungan kerja.

ORBITINDONESIA.COM – Sektor swasta mulai membuat langkah efisiensi dengan memutus hubungan kerja karyawan mereka seiring lesunya perekonomian.

Di sini lain, harga pangan di kalangan pedagang mulai ikut merambat naik seiring naiknya bahan baku dan biaya produksi.

Hasil pengamatan ORBITindonesia memperlihatkan, sektor swasta menjalankan langkah efisiensi karyawan seiring sepinya penjualan belakangan ini.

Baca Juga: Seratusan Guru Honor Jakarta yang Sempat di-PHK Sudah Kembali Mengajar

“Saya kena pemutusan kerja bulan lalu karena penjualan perusahaan lesu,” ujar seorang karyawan yang bekerja selaku tenaga penjualan di perusahaan kimia.

Salah seorang wanita di sebuah toko elektronik di salah satu pusat perdagangan di Jakarta Timur juga baru saja kena pemutusan hubungan kerja karena tokonya tutup seiring lesunya penjualan.

“Sedih juga kena PHK. Toko kami gak kuat bayar gaji karyawannya,” ungkap salah seorang wanita pekerja di salah satu toko elektronik.

Baca Juga: Pengusaha Sukabumi: Puluhan Ribu Pekerja Pabrik Kena PHK

Di tengah langkah pemutusan hubungan kerja tersebut, harga pangan di kalangan pedagang eceran justru merambat naik.

Telur ayam ras dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp30.000 per kilogram. Kelapa parut dari Rp10.000 per buah menjadi Rp15.000 per buah.

“Saya juga bingung jualannya kalau harga naik begini. Banyak pembeli gak jadi belanja,” ujar seorang wanita pedagang sayur eceran di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca Juga: Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie Imbau Pengusaha Hindari PHK Karyawan Usai UMP Naik 6,5 Persen

Ibu rumah tangga pun bingung membelanjakan uang merekauntuk membeli bahan pangan di pedagang. Mereka yang bisanya berbelanja cukup dengan Rp25.000 untuk kebutuhan sehari, sekarang harus mengeluarkan Rp40.000 sampai Rp50.000.

Halaman:

Berita Terkait