DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Helena Arnetta Puteri, Mahasiswa Kedokteran Universitas Indonesia Raih ESPE Undegraduate Achievement Award

image
Helena Arnetta Puteri, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI). (ANTARA/HO-Humas UI)

ORBITINDONESIA.COM – Helena Arnetta Puteri dari Universitas Indonesia (UI) menjadi mahasiswa fakultas kedokteran pertama dari Indonesia yang meraih penghargaan ESPE Undergraduate Achievement Award 2024 dalam 62nd Annual Meeting of European Society for Paediatric Endocrinology (ESPE), di Liverpool, Inggris.

Ia menerima penghargaan ini bersama mahasiswa kedokteran lainnya dari Jerman, Inggris, dan Belanda.

Rektor UI Prof Heri Hermansyah di Depok, Sabtu, 15 Februari 2025 mengapresiasi Helena.

Baca Juga: Universitas Indonesia Gelar Pameran Karya Intelektual Ulama Nusantara

Ia mengatakan bahwa menjadi satu dari enam mahasiswa terbaik di dunia adalah prestasi luar biasa yang diraih oleh Helena Arnetta Puteri. Gagasannya di bidang endokrinologi anak tentu tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan masyarakat Indonesia, tetapi juga dunia.

"UI akan terus mendukung talenta-talenta terbaik negeri untuk meraih prestasi akademik hingga mampu bersaing di kancah internasional,” ujarnya.

Helena menjadi 1 dari 6 mahasiswa sarjana berprestasi di dunia yang memperoleh apresiasi ESPE Undergraduate Achievement Award, berkat pencapaian ilmiah luar biasa di bidang endokrinologi anak.

Baca Juga: Otorita IKN: Ali Berawi Mundur dari Jabatan Deputi Berdasarkan Permintaan Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Ia mendapat grant eksklusif juga berkesempatan menghadiri ESPE Annual Meeting yang adalah salah satu pertemuan ilmiah terkemuka dalam bidang endokrinologi pediatrik.

Menurut Helena, prestasinya ini dilatarbelakangi ketertarikannya kepada kesehatan Hiperplasia Adrenal Kongenital (HAK), yakni kelainan genetik yang mempengaruhi produksi hormon kelenjar adrenal dan dapat berdampak serius pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

“Di Indonesia, meskipun program skrining bayi baru lahir untuk HAK mulai dikembangkan pada 2024, tingkat pengetahuan tenaga kesehatan mengenai HAK masih rendah,” ujar mahasiswa FKUI angkatan 2018 tersebut.***

Berita Terkait